Dari Teater ke Layar Kaca, Ini Perjalanan Karier Mat Solar
JAKARTA, GENVOICE.ID - Mat Solar, atau yang memiliki nama asli Nasrullah, adalah salah satu aktor dan komedian yang meninggalkan jejak mendalam dalam dunia hiburan Indonesia. Dikenal melalui peran-perannya yang dekat dengan kehidupan masyarakat, ia sukses membangun karier panjang dari panggung teater hingga layar kaca. Berikut adalah perjalanan kariernya yang patut dikenang.
Mat Solar memulai kariernya pada tahun 1978 dengan bergabung dalam Teater Mama, sebuah kelompok teater komedi Betawi yang sering tampil di TVRI hingga awal 1980-an. Dalam kelompok ini, ia memerankan tokoh bernama Mat Solar, yang kemudian menjadi nama panggungnya dan dikenal luas oleh masyarakat.
Setelah aktif di dunia teater, Mat Solar menjajal dunia film dengan tampil dalam beberapa produksi layar lebar. Ia sempat berperan dalam film "Dongkrak Antik" (1982), "Dilihat Boleh, Dipegang Jangan" (1983), dan "Perawan Rimba" (1988). Dalam film-film tersebut, ia sering tampil sebagai karakter pendukung dengan gaya humor khasnya.
Nama Mat Solar benar-benar melejit setelah ia membintangi sitkom "Bajaj Bajuri" (2002-2007). Ia berperan sebagai Bajuri, seorang pengemudi bajaj yang pemalas, jenaka, namun penuh akal dalam menghadapi masalah sehari-hari. Karakternya yang kuat dan humor khas Betawi menjadikan Bajuri sebagai salah satu tokoh sitkom paling ikonik di Indonesia.
Sitkom ini tidak hanya menghadirkan hiburan ringan, tetapi juga merepresentasikan kehidupan masyarakat urban kelas menengah ke bawah dengan cara yang autentik. Kesuksesan "Bajaj Bajuri" membuat Mat Solar semakin dikenal luas dan menjadi ikon komedi televisi.
Setelah sukses dengan "Bajaj Bajuri", Mat Solar kembali mencuri perhatian dalam sinetron "Tukang Bubur Naik Haji The Series" (2012-2014). Dalam sinetron ini, ia berperan sebagai Haji Sulam, seorang penjual bubur yang berhasil meraih kesuksesan dan menunaikan ibadah haji.
Berbeda dengan peran-perannya sebelumnya yang dominan komedi, karakter Haji Sulam menunjukkan sisi Mat Solar yang lebih serius. Perannya sebagai sosok yang pekerja keras dan religius mendapat apresiasi luas dari penonton.
Pada tahun 2014, Mat Solar mencoba melebarkan sayapnya ke dunia politik dengan bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Keputusan ini menunjukkan kepeduliannya terhadap isu-isu sosial dan keinginannya untuk berkontribusi lebih luas bagi masyarakat. Meski begitu, kiprahnya di politik tidak sebesar pencapaiannya di dunia hiburan.
Pada tahun 2015, Mat Solar mengalami serangan stroke yang cukup parah, membuatnya harus vakum dari dunia hiburan dan fokus pada pemulihan. Sejak saat itu, ia jarang muncul di layar kaca.
Pada 17 Maret 2025, Mat Solar meninggal dunia di usia 62 tahun. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan penggemarnya. Namun, karya-karyanya akan tetap dikenang sebagai bagian dari sejarah televisi Indonesia.
Mat Solar adalah salah satu aktor yang mampu menghadirkan karakter yang kuat dan mudah diingat. Dari panggung teater hingga menjadi bintang utama di televisi, kariernya mencerminkan perjalanan panjang yang penuh dedikasi. Dengan berbagai peran ikonik yang ia bawakan, Mat Solar telah meninggalkan warisan berharga bagi industri hiburan Indonesia.
Dari Teater ke Layar Kaca, Ini Perjalanan Karier Mat Solar
0 Comments
No popular articles available.
- Timnas U-17 Rayakan Idulfitri Bersama Ribuan WNI di Jeddah
- Brian Wilson, Otak Jenius di Balik Band The Beach Boys, Tutup Usia di 82 Tahun
- Harvard Lawan Tekanan Trump, Obama Angkat Suara
- Epic Games Store Gelar Diskon Besar, Potongan Harga hingga 90%
- Sabar/Reza Jadi Tumpuan Terakhir Indonesia di Final Indonesia Open 2025
- Pistons Hentikan Rekor Buruk dan Kalahkan Celtics 117-97
- The Weeknd Isyaratkan Pensiun Nama Panggung Setelah Film "Hurry Up Tomorrow"
- Ferran Torres Jadi Penentu Kemenangan Barcelona atas Atlético Madrid
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!