"Mission: Impossible — The Final Reckoning" Diprediksi Jadi Film Franchise Tersukses

JAKARTA, GENVOICE.ID - Paramount dan Skydance diproyeksikan akan mencetak rekor baru lewat film terbaru mereka, "Mission: Impossible - The Final Reckoning". Setelah film sebelumnya, "Dead Reckoning" (2023), tampil di bawah ekspektasi box office, film sekuel ini diperkirakan akan meraih pembukaan tertinggi dalam sejarah franchise "Mission: Impossible".

"Mission: Impossible - The Final Reckoning" merupakan kelanjutan langsung dari peristiwa dalam "Dead Reckoning" dan dipromosikan sebagai film penutup dari seri aksi spionase yang telah berjalan selama hampir tiga dekade. Meski begitu, hingga kini Tom Cruise maupun sutradara Christopher McQuarrie belum secara resmi memastikan bahwa film ini benar-benar akan menjadi akhir dari franchise tersebut. Film ini akan kembali mengisahkan Ethan Hunt (Tom Cruise) yang menghadapi ancaman kecerdasan buatan bernama The Entity.

Dengan waktu sekitar sebulan sebelum perilisannya, proyeksi awal pendapatan box office "Mission: Impossible - The Final Reckoning" mulai bermunculan. Mengutip laporan Deadline, lembaga survei Quorom memprediksi film ini akan meraih setidaknya 100 juta dolar AS pada akhir pekan pembukaannya yang bertepatan dengan libur Memorial Day di Amerika Serikat. Angka ini diperkirakan akan bersaing ketat dengan film live-action "Lilo & Stitch", yang juga dijadwalkan rilis di akhir pekan yang sama.

Jika prediksi tersebut tercapai, "Mission: Impossible - The Final Reckoning" akan mencatatkan rekor pembukaan terbesar dalam sejarah franchise, melampaui perolehan "Mission: Impossible - Fallout" yang meraih 61 juta dolar AS pada akhir pekan debutnya. Proyeksi tersebut juga diperkirakan hampir mampu menandingi pendapatan total pembukaan akhir pekan Memorial Day tahun lalu yang mencapai 132,2 juta dolar AS.

Sebagai perbandingan, film sebelumnya, "Dead Reckoning", memperoleh 571 juta dolar AS di box office global dengan biaya produksi yang dilaporkan mencapai 300 juta dolar AS. Meski tergolong besar, angka tersebut dinilai kurang maksimal, apalagi bersaing di periode yang sama dengan dua film blockbuster, "Barbie" dan "Oppenheimer", yang mendominasi box office dunia. Selain itu, gejala kejenuhan terhadap franchise juga disebut sebagai salah satu faktor yang memengaruhi performa film tersebut.

Meskipun "Final Reckoning" tidak harus berhadapan dengan dua film blockbuster sekaligus seperti fenomena Barbenheimer, film ini tetap akan menghadapi beberapa pesaing kuat di periode perilisannya. Salah satu yang diprediksi menjadi lawan berat adalah remake live-action "Lilo & Stitch", yang telah lama dinantikan penggemar Disney dan juga diperkirakan meraih angka pembukaan besar. Selain itu, beberapa judul lain seperti "Karate Kid: Legends", "Thunderbolts*", dan "Final Destination: Bloodlines" turut meramaikan pasar, yang semuanya berasal dari franchise ternama dengan basis penggemar masing-masing.

Namun demikian, banyak pihak memperkirakan "Mission: Impossible - The Final Reckoning" tidak akan mengalami nasib serupa dengan "Dead Reckoning". Promosi film sebagai akhir dari petualangan Ethan Hunt, meski belum resmi dikonfirmasi, diyakini menjadi daya tarik utama bagi penggemar setia franchise ini. Didukung kekuatan bintang Tom Cruise dan rekam jejak franchise yang sukses secara komersial dan kritik, film ini diperkirakan bisa mengungguli sebagian besar pesaingnya. Meski memiliki biaya produksi sangat besar, yakni sekitar 400 juta dolar AS, "Mission: Impossible - The Final Reckoning" diprediksi setidaknya mampu menutup biaya tersebut dan berpotensi menjadi salah satu film aksi terlaris di 2025.