Duka Besar di Republik Dominika! Klub Malam Runtuh Saat Konser, Ratusan Tewas Termasuk Seleb dan Pejabat

JAKARTA, GENVOICE.ID- Malam itu harusnya penuh musik dan pesta, tapi semuanya berubah dalam hitungan detik. Sebuah klub malam ternama di Republik Dominika mendadak jadi lokasi bencana besar yang bikin dunia tercengang. Atap bangunan tiba-tiba runtuh pas acara konser berlangsung, bikin ratusan orang terjebak dan puluhan lainnya kehilangan nyawa.

Kejadian horor itu terjadi di Klub Jet Set, yang berlokasi di Santo Domingo, ibu kota negara. Waktu itu konser penyanyi merengue legendaris, Rubby Pérez, sedang berjalan. Lampu sorot masih menyala, musik belum berhenti, tapi suasana berubah drastis saat atap raksasa ambrol menimpa penonton.

Duka Besar di Republik Dominika! Klub Malam Runtuh Saat Konser, Ratusan Tewas Termasuk Seleb dan Pejabat
- (Dok. X/@TendenciaenXHoy).

"Suara keras kayak gemuruh, terus semua orang langsung panik dan lari tunggang-langgang," ujar seorang saksi mata di lokasi kejadian.

Dari data sementara yang dirilis otoritas setempat, jumlah korban jiwa mencapai 184 orang, sementara lebih dari 500 lainnya luka-luka. Banyak dari mereka mengalami cedera serius karena tertimpa puing bangunan yang jatuh. Ini disebut-sebut sebagai salah satu tragedi paling mematikan dalam sejarah Republik Dominika.

Yang bikin publik makin syok, korban tewas nggak cuma dari kalangan biasa. Beberapa nama besar ikut jadi korban, termasuk Gubernur Monte Cristi, Nelsy Cruz. Kabarnya, Nelsy sempat menghubungi Presiden Dominika, Luis Abinader, saat masih terjebak di reruntuhan. Tapi sayangnya, ia nggak tertolong.

Rubby Pérez, sang bintang utama konser, juga ditemukan meninggal dunia di lokasi. Dunia musik Dominika pun langsung berkabung atas kepergian salah satu ikon merengue itu.

Selain itu, dua mantan atlet Major League Baseball, Octavio Dotel dan Tony Blanco, dikonfirmasi menjadi korban meninggal dalam insiden ini. Nama-nama tersebut bikin tragedi ini jadi sorotan media internasional.

Lebih dari 300 tim penyelamat dikerahkan untuk cari korban dan evakuasi jenazah. Bantuan datang dari berbagai arah, termasuk Puerto Riko dan Israel, lengkap dengan anjing pelacak dan alat berat. Dua hari penuh mereka menggali reruntuhan, berharap masih ada nyawa yang bisa diselamatkan. Tapi setelah upaya penyelamatan dianggap cukup, tim mulai fokus pada evakuasi dan identifikasi jenazah.

"Semua bantuan kita maksimalkan. Kita nggak akan berhenti sampai semua korban ditemukan," kata petugas penyelamat di lokasi.

Presiden Luis Abinader turun langsung ke tempat kejadian. Ia mengumumkan masa berkabung nasional selama tiga hari dan menjanjikan transparansi penuh dalam penyelidikan kasus ini.

"Kami akan berikan seluruh dukungan untuk keluarga korban. Kami akan ungkap apa yang sebenarnya terjadi," tegas Abinader dalam pernyataannya.

Soal penyebab runtuhnya atap, masih simpang siur. Dugaan sementara mengarah ke kesalahan struktur bangunan, tapi belum ada hasil investigasi final. Pihak klub Jet Set menyatakan siap bantu penuh proses penyelidikan.

Tragedi ini jadi pengingat betapa pentingnya keamanan bangunan publik. Nggak cukup hanya ramai dan mewah, tapi harus aman buat semua orang. Sekarang, seluruh negara berkabung dan dunia ikut bersimpati.

"Dunia musik kehilangan ikon. Kami kehilangan teman. Dan negara kehilangan banyak nyawa berharga," ujar salah satu keluarga korban.

Sekian banyak nyawa yang melayang malam itu meninggalkan luka yang sulit hilang. Dari konser jadi tragedi, dari pesta jadi duka - dunia tak akan melupakan malam itu.

R
Reza Aditya
Penulis
  • Tag:
  • Republik Dominika
  • Viral

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE