Blake Lively Tegas Gugat Justin Baldoni atas Dugaan Pelecehan, Siap Hadapi Risiko

JAKARTA, GENVOICE.ID - Blake Lively memutuskan untuk berdiri tegak menghadapi sutradara sekaligus lawan mainnya dalam film "It Ends With Us", Justin Baldoni, melalui jalur hukum. Seorang sumber kepada PEOPLE menyebutkan, aktris berusia 37 tahun itu tidak menyesali langkah besarnya, meski menyadari konsekuensi yang akan menyertainya.

Menurut sumber tersebut, gugatan yang diajukan Lively pada Desember 2024 atas dugaan pelecehan seksual dan kampanye pencemaran nama baik itu bukan keputusan impulsif. "Ini adalah keputusan yang dipertimbangkan matang selama berbulan-bulan," kata sumber tersebut. "Blake memahami akan ada tekanan dan reaksi keras dari berbagai pihak, dan ia sudah mempersiapkan diri secara mental maupun emosional."

Blake Lively Tegas Gugat Justin Baldoni atas Dugaan Pelecehan, Siap Hadapi Risiko
- (Dok. Variety).

Sumber yang sama menyebut, bagi Lively, tindakan ini adalah soal prinsip. "Ia tidak bisa menjalani hidup dengan membiarkan ketidakadilan tanpa perlawanan," tambahnya.

Dalam proses hukum ini, Lively yang merupakan ibu dari empat anak hasil pernikahannya dengan aktor Ryan Reynolds, yakni James (10), Inez (8), Betty (5), dan Olin (2), menjadikan keluarga sebagai prioritas utama. "Sebagai seorang ibu, ia ingin anak-anak perempuannya kelak tahu bahwa suara mereka berharga dan penting untuk bersuara saat menghadapi ketidakadilan," ucap sumber tersebut.

Sementara itu, Justin Baldoni, yang juga memiliki dua anak bersama istrinya, Emily, telah membantah tuduhan tersebut dan justru menggugat balik Lively, Reynolds, serta publisis mereka Leslie Sloane dan perusahaannya Vision PR, Inc. senilai 400 juta dolar AS. Baldoni menuding mereka melakukan pemerasan sipil, pencemaran nama baik, dan pelanggaran lainnya. Pihak Lively menyebut gugatan balik tersebut tidak memiliki dasar hukum yang kuat.

Di tengah sengketa hukum yang masih bergulir, Baldoni lebih banyak menghabiskan waktu di Hawaii bersama keluarganya dan memilih menjauh dari perhatian publik.

Blake Lively melalui tim kuasa hukumnya telah mengajukan permohonan untuk membatalkan gugatan balik Baldoni. Dalam permohonannya, gugatan tersebut dinilai bermotif balas dendam dan bertentangan dengan hukum California yang melarang tindakan pembalasan terhadap pelapor pelecehan seksual.

Namun, pihak kuasa hukum Baldoni meminta hakim menolak permohonan tersebut. Mereka menyebut langkah hukum Lively sebagai tindakan tercela dan berkomitmen untuk menuntut pertanggungjawaban atas tuduhan yang dianggap berniat jahat tersebut.

Awal April 2025 lalu, kuasa hukum Baldoni, Bryan Freedman, menyatakan bahwa Lively berupaya menghalangi kliennya untuk membela nama baik mereka di pengadilan atas tuduhan yang dinilai salah dan merusak reputasi. "Upaya ini harus dihentikan, dan kami akan terus berjuang agar hak konstitusional setiap warga negara tidak dikesampingkan demi kepentingan pribadi pihak tertentu," ujar Freedman.

Sementara itu, tim pengacara Lively, Esra Hudson dan Mike Gottlieb, dalam pernyataannya pada 10 April menegaskan bahwa pihak Baldoni justru sedang memimpin upaya untuk melemahkan hukum yang selama ini melindungi perempuan korban kekerasan, pelecehan seksual, dan diskriminasi. Mereka menyatakan bahwa klien mereka akan terus berdiri bersama para korban lainnya.

Sidang perkara ini dijadwalkan berlangsung pada Maret 2026. Meski demikian, menurut pengacara Gregory Doll dari firma Doll Amir & Eley di Los Angeles, yang tidak terlibat dalam perkara ini, kemungkinan besar kedua belah pihak akan mencari penyelesaian di luar persidangan. Namun, Doll juga menyebutkan bahwa kasus ini sangat sensitif dan berpotensi semakin memanas.

D
Daniel R
Penulis
  • Tag:
  • Selebriti
  • Aktor
  • Hollywood

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE