AI di Dunia Pendidikan: Bantu Belajar atau Malah Bikin Malas?

JAKARTA, GENVOICE.ID - Dalam beberapa tahun terakhir, Artificial Intellegence (AI) semakin banyak digunakan dalam dunia pendidikan. Dari chatbot yang membantu menjawab pertanyaan siswa hingga program yang dapat menyelesaikan soal pemrograman, AI telah menjadi bagian dari proses belajar.

Namun, apakah AI benar-benar membantu siswa belajar lebih baik, atau justru membuat mereka semakin malas?

AI di Dunia Pendidikan: Bantu Belajar atau Malah Bikin Malas?
- (Dok. Freepik).

Pengaruh AI dalam Pembelajaran

Dilansir dari Fanatical Futurist, sebuah studi yang dilakukan oleh Eric Klopfer, profesor di MIT, mencoba menjawab pertanyaan ini. Dalam eksperimen yang dilakukan di kelas ilmu komputer, mahasiswa dibagi menjadi tiga kelompok dan diberikan tugas pemrograman dalam bahasa Fortran, yaitu bahasa yang tidak mereka kuasai sebelumnya.

  • Kelompok pertama diperbolehkan menggunakan ChatGPT.
  • Kelompok kedua menggunakan Meta's Code LLaMA.
  • Kelompok ketiga hanya boleh menggunakan Google sebagai alat bantu.

Hasilnya, kelompok yang menggunakan ChatGPT menyelesaikan tugas dengan paling cepat, sementara kelompok yang hanya menggunakan Google membutuhkan waktu lebih lama. Namun, ketika diuji kembali untuk melihat seberapa baik mereka mengingat cara menyelesaikan tugas, hasilnya berbeda.

  • Kelompok ChatGPT tidak mengingat apa pun dan gagal dalam ujian.
  • Kelompok Code LLaMA memiliki tingkat keberhasilan 50%.
  • Kelompok Google berhasil lulus ujian dengan tingkat keberhasilan tertinggi.

Menurut Klopfer, "Bekerja keras dan mengalami kesulitan adalah bagian penting dari proses belajar. Jika seseorang langsung diberikan jawaban, mereka tidak akan mengalami kesulitan dan akhirnya tidak benar-benar belajar."

AI Mengubah Metode Pembelajaran

Meski AI dapat mempercepat penyelesaian tugas, ada kekhawatiran bahwa ketergantungan pada teknologi ini dapat mengurangi kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah.

AI seperti ChatGPT sering digunakan sebagai alat bantu untuk mengerjakan tugas, tetapi jika digunakan tanpa strategi yang tepat, bisa membuat siswa kurang memahami konsep yang mereka pelajari.

Sebaliknya, AI juga dapat membantu siswa menjadi lebih produktif. Beberapa mahasiswa menggunakannya sebagai tutor pribadi untuk memahami konsep yang sulit atau memperbaiki kode pemrograman mereka. AI juga membantu dalam bidang lain seperti desain grafis, analisis data, dan bahkan pembuatan laporan.

AI dan Masa Depan Pendidikan

Dengan perkembangan AI yang semakin pesat, dunia pendidikan harus beradaptasi. Beberapa ahli berpendapat bahwa AI tidak akan menggantikan peran manusia dalam pembelajaran, tetapi akan mengubah cara kita belajar dan bekerja.

Beena Ammanath dari Deloitte menegaskan bahwa "manusia tetap membutuhkan pemahaman dasar agar bisa menjadi ilmuwan komputer atau insinyur perangkat lunak yang efektif."

Selain itu, AI juga mendorong munculnya bidang-bidang baru dalam pendidikan, seperti pembelajaran mesin, kecerdasan buatan yang bertanggung jawab, dan analisis data. Sekolah dan universitas perlu menyesuaikan kurikulum mereka agar siswa siap menghadapi era digital ini.

Jadi, AI dalam pendidikan bisa menjadi alat yang sangat bermanfaat jika digunakan dengan benar. Namun, ketergantungan berlebihan pada AI tanpa memahami konsep dasar bisa berisiko menurunkan kemampuan belajar siswa.

Oleh karena itu, pendekatan terbaik adalah menggunakannya sebagai alat bantu, bukan sebagai pengganti usaha belajar.

Seiring dengan perkembangan teknologi, tantangan terbesar dalam dunia pendidikan bukanlah apakah AI harus digunakan atau tidak, tetapi bagaimana menggunakannya secara efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Dengan strategi yang tepat, AI dapat menjadi mitra yang memperkaya proses belajar tanpa mengurangi esensi dari pendidikan itu sendiri.

 

R
Reza Aditya
Penulis
  • Tag:
  • Dunia Pendidikan
  • education
  • Artificial intelligence (AI)
  • Artificial Intelligence
  • AI

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE