Kehilangan Penglihatan Sejak Kecil, Wanita Ini Ungkap Makeup Tingkatkan Rasa Percaya Diri
Kini, makeup atau tata rias telah menjadi bagian besar dari kehidupan sehari-hari, bagian dari cara seorang individu memandang diri sendiri maupun orang lain memandang individu tersebut.
Layaknya Freya Rogers, seorang wanita yang didiagnosis dengan kondisi autoimun juvenile idiopathic arthtitis (JIA) pada usia dua tahun. Kondisi autoimun adalah di mana sistem imun secara keliru menyerang sel dan jaringan yang sehat, yang menyebabkan peradangan yang meluas ke seluruh tubuh.
Dilansir dari CNN Style, dalam kasus Freya, kondisi tersebut memengaruhi matanya, yang mengakibatkan perkembangan uveitis kronis, yakni suatu kondisi yang ditandai dengan peradangan mata yang terus menerus dan menyebabkan hilangnya penglihatan.
Perlu diketahui, JIA memengaruhi sekitar 1 dari 1.000 anak di Inggris yang berusia di bawah 16 tahun, dalam beberapa kasus terutama menyerang persendian, tetapi terkadang menyebabkan komplikasi pada mata atau organ lainnya.
Meski operasi dan pengobatan dapat membantu mengatasi peradangan yang menyerang tubuhnya, kerusakan mata Freya tidak dapat dipulihkan lantaran memicu timbulnya glaukoma, yang meningkatkan tekanan di dalam mata dan merusak saraf yang menghubungkan otak ke mata.
"Agar dapat menerima kenyataan yang berubah, saya harus belajar menerima diri sendiri. Menerima kenyataan bahwa saya tidak akan pernah melihat dunia dengan cara yang sama seperti teman-teman saya," ungkap Freya, dikutip dari CNN Style pada Jumat, (20/9/24).
Seiring bertambahnya usia, kata Freya, dirinya sering datang ke sekolah dengan alas bedak yang tidak merata atau garis bibir yang tidak terata yang membuat dirinya semakin tidak percaya diri.
"Saat aku bertumbuh dewasa dan penglihatanku semakin terganggu, hubunganku dengan riasan, dan diriku sendiri, mulai hancur," ujarnya.
Namun, hal itu mendorong Freya untuk lebih berdamai dirinya sendiri, yang secara bersamaan menemukan kebahagiaan baru melalui makeup. Dirinya mulai mempelajari bentuk wajah, dari tulang pipi hingga panjang alisnya.
Freya mengaku lebih suka menggunakan jari atau kuas untuk membaurkan riasan dan sepenuhnya menyerahkan kemampuan indra perabanya, sampai pada titik di mana Freya dapat (secara harfiah) mengaplikasikan riasan dengan mata tertutup.
Selain itu, Freya juga sudah tidak lagi menggunakan bedak tabur, highlighter, dan bronzer, dan lebih memilih produk berbasis krim karena menurutnya, lebih mudah dibaurkan dan menghasilkan tampilan halus.
"Dari menggalang dana untuk kegiatan amal hingga lulus kuliah dan mengejar karir sebagai penulis, saya ingin menunjukkan bahwa apapun yang terjadi dalam hidup, kita semua memiliki kekuatan untuk memutuskan ingin menjadi siapa," kata Freya.
"Hubungan saya dengan makeup telah mengajarkan saya banyak hal, tetapi pelajaran yang paling penting adalah bahwa tidak apa-apa untuk menerima wajah anda," imbuhnya.
0 Comments
No popular articles available.
- Apple Luncurkan ‘Invites’, Aplikasi Undangan Digital yang Bikin Acara Makin Seru
- Makeup Hingga Nail Art, Ini 5 Tren Kecantikan yang Diprediksi Mendominasi Tahun 2025
- Jadi Salah Satu Film Horor Terlaris Dunia, ‘Nosferatu’ Bakal Tayang di Indonesia Februari 2025
- Rambut Lepek atau Kering, Seberapa Sering Harus Keramas?
- Mempelai Wanita Viral Usai Hapus Riasan Pernikahan dan Ulangi Sendiri
- Film ‘A Quiet Place 3’ Masih dalam Tahap Pengembangan, Tertunda Akibat Sang Sutradara
- Baru Episode Kedua, Rating Drakor "Buried Hearts" dan "Undercover High School" Melonjak Pesat
- Sabrina Carpenter Tampil Debut di Grammy 2025, Borong Piala Best Album dan Best Pop Solo
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!