Paus Leo Pimpin Misa Pertama Sebagai Paus, Harap Gereja Jadi Cahaya di Dunia
Genvoice.Id - Sabtu, 2025 Mei 10 - 13:00 WIB
JAKARTA, GENVOICE.ID - Paus Leo XIV memimpin misa pertamanya sebagai paus di Kapel Sistina, dengan harapan besar agar Gereja Katolik bisa menjadi cahaya yang menerangi dunia yang gelap. Misa ini berlangsung di bawah fresco langit-langit karya Michelangelo, sebuah simbol dari warisan dan tanggung jawab besar yang diemban Paus Leo.
Robert Francis Prevost, yang terpilih secara mengejutkan sebagai paus pertama asal Amerika Serikat, memulai masa kepemimpinannya setelah konklaf yang sangat singkat, hanya berlangsung kurang dari 26 jam. Pemilihan ini merupakan salah satu yang terpendek dalam sejarah pemilihan paus modern.
- (Dok. Euronews).
Dalam misa yang dihadiri oleh banyak kardinal, Paus Leo membuka homilinya dalam bahasa Inggris, mengutip ayat dari mazmur yang berbunyi, "Aku akan menyanyikan lagu baru untuk Tuhan, karena Dia telah melakukan keajaiban." Ia melanjutkan dengan menggugah para kardinal untuk bersama-sama mengakui berkat yang telah diberikan Tuhan kepada gereja dan umat-Nya.
Setelah itu, Paus Leo beralih ke bahasa Italia dan mengungkapkan harapannya agar gereja dapat "menerangi malam gelap dunia ini." Ia berjanji untuk menjadi "administrator yang setia" bagi gereja, mengingatkan bahwa gereja seharusnya dinilai berdasarkan kekudusan anggotanya, bukan kemegahan bangunannya.
Dalam pernyataan yang lebih mendalam mengenai pewartaan Injil, Paus Leo berbicara tentang tantangan yang dihadapi umat Kristen di dunia modern, di mana seringkali iman dianggap "absurd" atau hanya untuk orang yang lemah. Ia menekankan bahwa tempat-tempat ini justru yang paling membutuhkan misi gereja.
Paus Leo juga menyadari tantangan besar yang ada di hadapannya. Selain menghadapi masalah keuangan Vatikan, gereja juga harus menyelesaikan perbedaan pendapat mengenai apakah gereja harus menerima umat Katolik LGBTQ+ dan orang yang bercerai, serta bagaimana menangani masalah pelecehan seksual oleh klerus.
Setelah misa, Paus Leo dan 132 kardinal yang memilihnya mengadakan makan siang bersama. Para kardinal kemudian dipersilakan untuk kembali ke negara asal masing-masing.
Sebagai paus pertama yang berasal dari Amerika Serikat, Prevost memiliki banyak harapan di pundaknya. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai kepala Dicastery untuk Uskup, yang mengawasi pemilihan uskup di seluruh dunia.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!