Heboh Aksi Pelecehan Seksual di Stasiun Tanah Abang, KAI Ungkap Identitas Pelaku via CCTV

JAKARTA, GENVOICE.ID - Sebuah video yang viral di media sosial mengguncang jagat maya: seorang penumpang perempuan menangis di dalam taksi online setelah mengaku mengalami pelecehan seksual di kawasan Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Dalam video yang diunggah pada Minggu (6/4), korban menceritakan bahwa seorang pria melakukan onani hingga mengeluarkan sperma, yang kemudian mengenai celana korban di sekitar eskalator stasiun.

Peristiwa ini langsung memantik reaksi keras dari publik dan jadi sorotan netizen. Banyak yang geram dan meminta pihak PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) untuk tidak tinggal diam. Menanggapi viralnya insiden ini, pihak KAI Commuter langsung turun tangan.

"Berbekal laporan dari korban, pada saat kejadian petugas segera menuju tempat kejadian untuk mencari pelaku tersebut, namun pelaku tidak ditemukan," tulis KAI melalui akun X resmi @CommuterLine, Senin, (7/4).

Lewat penelusuran cepat menggunakan teknologi CCTV Analytic, KAI akhirnya berhasil mengidentifikasi pelaku pelecehan. Pihak KAI mengonfirmasi bahwa identitas terduga pelaku sudah diamankan.

"KAI Commuter telah mengantongi terduga pelaku yang melakukan tindak pelecehan tersebut dan memasukkan terduga pelaku tersebut dalam System CCTV Analytic untuk memberikan notifikasi jika sewaktu-waktu pelaku masuk ke area stasiun kembali," lanjutnya.

Sebelumnya, korban sempat meminta agar CCTV stasiun diputar, namun ia diarahkan ke Stasiun Juanda. Hal ini sempat menimbulkan kekecewaan dari masyarakat karena dianggap lamban. Namun kini, KAI memastikan telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menindaklanjuti kasus ini secara hukum.

KAI juga menegaskan bahwa mereka tidak menoleransi bentuk pelecehan apa pun di lingkungan stasiun maupun KRL.

"Kami imbau untuk lebih hati-hati dan tetap waspada terhadap situasi sekitar. Kami akan menindakan tegas kepada pelaku yang telah melanggar norma kesusilaan," tutupnya.

Kasus ini menjadi pengingat keras bahwa keamanan ruang publik adalah tanggung jawab bersama. Semoga proses hukum terhadap pelaku berjalan lancar dan memberi efek jera ya Gen!