Masjid Istiqlal Gelar Makan Daging Kurban Bersama 2.000 Anak Yatim, Gunakan Sapi Presiden dan Wapres

JAKARTA, GENVOICE.ID - Masjid Istiqlal Jakarta akan menggelar acara makan daging kurban bersama 2.000 anak yatim pada Minggu, 8 Juni 2025, sebagai bagian dari rangkaian perayaan Idul Adha 1446 Hijriah.

Dilansir dari Antara, kegiatan ini diinisiasi oleh Kementerian Agama Republik Indonesia dan akan memanfaatkan daging sapi kurban dari Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Pelaksana Tugas Imam Besar Masjid Istiqlal, Mulawarman Hannase, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut dirancang bukan hanya sebagai bentuk penyaluran daging kurban, tetapi juga sebagai wujud kepedulian sosial dan penguatan nilai kebersamaan.

"Untuk makan bersama, makan bergizi ya. Hewan kurban yang diinisiasi oleh Menteri Agama, Insya Allah hari Minggu, mengundang 2.000 anak yatim," ujar Mulawarman.

Dalam perayaan Idul Adha tahun ini, Presiden Prabowo menyumbangkan seekor sapi jenis limosin berbobot 1 ton 2,5 kuintal yang diberi nama "Brawijaya", sementara Wakil Presiden Gibran memberikan sapi bernama "Jack" dengan berat sekitar 1,1 ton.

Secara keseluruhan, panitia kurban Masjid Istiqlal akan menyembelih 50 ekor sapi dan 79 ekor kambing, semuanya merupakan sumbangan dari masyarakat, pejabat negara, dan tokoh publik.

Proses penyembelihan akan dilaksanakan pada Sabtu, 7 Juni 2025, mulai pukul 07.00 WIB di area Masjid Istiqlal.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Masjid Istiqlal tidak akan membagikan kupon daging kurban secara langsung kepada masyarakat umum. Sebagai gantinya, daging kurban akan didistribusikan secara terstruktur melalui kerja sama dengan yayasan pendidikan, majelis taklim, dan panti asuhan.

"Kami ingin pembagian lebih tertib dan tidak menimbulkan kerumunan. Karena itu, kami distribusikan melalui mitra-mitra sosial yang sudah terpercaya," jelas Mulawarman.

Kegiatan ini menjadi simbol semangat berbagi dan kebersamaan yang menjadi inti dari perayaan Idul Adha. Masjid Istiqlal berharap, melalui momen ini, masyarakat bisa merasakan makna mendalam dari berkurban, tidak hanya sebagai ritual ibadah, tetapi juga sebagai wujud nyata solidaritas dan kepedulian antar sesama.