Waspada! Tato Bisa Meningkatkan Risiko Kanker, Mitos atau Fakta?
JAKARTA, GENVOICE.ID - Buat yang berencana menato tubuh, ada baiknya berpikir dua kali. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa tato mungkin bisa meningkatkan risiko kanker kulit dan kelenjar getah bening. Temuan ini bikin banyak orang bertanya-tanya, benarkah tato berbahaya untuk kesehatan?
Menurut laporan dari Medical Daily, tinta tato bisa menembus kulit dan berpindah ke kelenjar getah bening. Hal ini menimbulkan kekhawatiran soal potensi dampaknya terhadap kesehatan. Tapi, menentukan apakah tato benar-benar bisa menyebabkan kanker bukan perkara mudah. Efek paparan tinta bisa memakan waktu bertahun-tahun hingga terlihat.
Dalam penelitian terbaru yang dipublikasikan di jurnal BMC Public Health, para ilmuwan menganalisis dampak jangka panjang tato dengan menggunakan data dari lebih dari 5.900 pasangan kembar di Denmark.
"Aspek unik dari pendekatan kami adalah kami dapat membandingkan pasangan kembar yang salah satunya mengidap kanker, tetapi mereka memiliki banyak faktor genetik dan lingkungan yang sama," kata peneliti Jacob von Bornemann Hjelmborg.
"Ini memberi kami metode yang lebih kuat untuk menyelidiki apakah tato itu sendiri dapat memengaruhi risiko kanker," tambahnya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa individu bertato memiliki insiden kanker kulit dan limfoma yang lebih tinggi dibandingkan saudara kembar mereka yang tidak bertato. Yang menarik, ternyata tidak semua tato memiliki risiko yang sama.
Orang dengan tato besar, ternyata memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker. Selain itu, semakin lama tinta berada di dalam tubuh, semakin besar pula risikonya. Seiring waktu, partikel tinta yang menumpuk di kelenjar getah bening bisa memperbesar kemungkinan terkena kanker kulit dan kelenjar getah bening.
"Kami dapat melihat partikel tinta terkumpul di kelenjar getah bening, dan kami menduga tubuh menganggapnya sebagai zat asing," kata Henrik Frederiksen, salah satu peneliti dalam studi ini.
"Ini bisa berarti sistem imun terus-menerus berusaha merespons tinta, dan kami belum tahu apakah strain yang terus-menerus ini dapat melemahkan fungsi kelenjar getah bening atau menimbulkan konsekuensi kesehatan lainnya," lanjutnya.
Walaupun hasil penelitian ini cukup mengejutkan, masih dibutuhkan riset lebih lanjut untuk memahami bagaimana kelenjar getah bening merespons tinta tato pada tingkat molekuler dan apakah jenis limfoma tertentu lebih terkait dengan tato.
Jadi, buat yang ingin punya tato, ada baiknya cari tahu lebih dalam soal risikonya sebelum memutuskan!
Waspada! Tato Bisa Meningkatkan Risiko Kanker, Mitos atau Fakta?
0 Comments





- Kisah Hebat Yunna Mercier: Pebisnis Skincare Perempuan yang Nggak Cuma Jualan Murah, Tapi Jual Nilai!
- Mudik Lebaran 2025 dengan Kapal Pelni Lebih Seru dari Tahun Lalu Benarkah?
- Ruben Onsu Batal Berangkat Haji, Tapi Beli Sapi Kurban 1 Ton untuk Iduladha Pertamanya Jadi Mualaf!
- Rangga & Cinta Tayang Lagi? Ini Cuplikan Teaser Film Remake AADC yang Bikin Nostalgia!
- Ini Daftar SPKLU di Tol Trans Sumatera, Buat Mudik Lebaran Makin Nyaman!
- Perempuan Tewas Tak Wajar di Hotel Semarang, Diduga Korban Pembunuhan! Ini Fakta Sementara yang Bikin Merinding
- Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Memulai Bisnis Kuliner
- Diskon Tarif Tol 2025: Hemat Biaya Mudik dan Kurangi Kemacetan!
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!