Klarifikasi Tiga Dewa Adventure Bikin Netizen Makin Geram

JAKARTA, GENVOICE.ID - Setelah viral karena diduga membooking lahan untuk open trip. Pihak Tiga Dewa Adventure Indonesia turut memberikan klarifikasi melalui sosial media instagram-nya.

Dalam keterangan tersebut, pihak Tiga Dewa menyampaikan permintaan maaf terakait dimanika di sosial media. Pihaknya juga ngaku sudah melakukan investigasi dan evaluasi terhadap sistem dan sumber daya manusia Tiga Dewa Adventure mulai dari guide dan porter lokal, hingga pengurus.

Klarifikasi Tiga Dewa Adventure Bikin Netizen Makin Geram
- (Dok. Captured Instagram @tigadewaadventureindonesia).

"Menanggapi dinamika pemberitaan di sosial media, kami Tiga Dewa Adventure dengan ini menyampaikan permintaan maaf atas apa yang menjadi sorotan publik atas kegaduhan yang terjadi serta berimbas kepada nama baik Tiga Dewa Adventure," tulis dalam keterangan.

Namun, dalam klarifikasi tersebut terdapat keterangan yang justru membuat netizen merujak akun Tiga Dewa tersebut. Pihak Tiga Dewa secara tegas bilang akan menempuh jalur hukum bagi pihak-pihak yang menyebarkan berita hoax hingga menimbulkan kegaduhan.

"Kami melindungi hak hukum kami untuk menempuh jalur hukum terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab karena telah menyebarkan berita bohong/hoax yang menimbulkan kegaduhan di berbagai kalangan," sambungnya.

Lantas, pernyataan ini banyak diprotes oleh netizen.

"Sok-sokan ngomong hukum situ aja gak paham hukum. Nanti kami kasih tau hukum rimba mewek," ujar salah satu netizen.

"Point dari klarifikasi: 1. tetep minta maaf tapi TIDAK MENGAKU, 2. mengancam balik para pendaki yang speak up," tulis netizen lain.

Berdasarkan informasi dari petugas basecamp Kledung dan komunitas pendaki, tidak ada aturan resmi yang memperbolehkan pemesanan tempat camping di wilayah Perhutani. Area camping di sana menggunakan sistem "siapa cepat dia dapat" selama kapasitas tempat masih memungkinkan.

Dalam insiden yang terjadi, beberapa aturan dasar yang dilanggar, seperti larangan klaim lahan secara sepihak karena gunung adalah ruang terbuka untuk semua dan tidak boleh dikuasai kelompok tertentu sebelum sampai di lokasi. Selain itu, pengusiran atau intimidasi terhadap pendaki lain hanya boleh dilakukan oleh petugas berwenang, bukan oleh sesama pendaki.

R
Rifqy Alief Abiyya
Penulis
  • Tag:
  • breaking news
  • open trip
  • tiga dewa adventure
  • Pendakian Gunung

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE