Kendrick Lamar dan SZA Tampil Memukau di Konser Pulang Kampung 'Grand National' di SoFi Stadium

JAKARTA, GENVOICE.ID - Malam ketiga dari rangkaian konser pulang kampung Kendrick Lamar di SoFi Stadium, Los Angeles, ditutup dengan energi yang membara dan semangat luar biasa dari penonton. Bersama SZA, Lamar menyuguhkan penampilan spektakuler dalam konser "Grand National Tour," yang sekaligus menjadi perayaan atas kesuksesan album terbaru mereka, "GNX" milik Lamar dan "SOS Deluxe: Lana" milik SZA.

Dilansir dari Variety, menjelang pertengahan konser, Lamar sempat mengambil jeda sejenak untuk menyampaikan rasa terima kasihnya kepada penonton kota kelahirannya.

"Mereka selalu bilang kalian penonton yang paling kalem di dunia, sumpah mereka bilang begitu," ujar Lamar.

Konser penutup itu menjadi puncak dari tiga malam pertunjukan luar biasa yang tak hanya menyatukan dua bintang besar, tetapi juga dua dunia musik yang berbeda namun saling melengkapi. Selama tiga jam penuh, penonton mengikuti setiap lagu dan perubahan suasana dengan antusiasme tinggi saat Lamar dan SZA bergantian tampil, bahkan berduet dalam sejumlah lagu andalan.

Sebagian besar penampilan mengikuti alur tur yang dimulai sejak 19 April di Minneapolis, namun di Inglewood, yang hanya berjarak beberapa kota dari kampung halaman Lamar di Compton, ada kejutan istimewa. SZA menghadirkan Lizzo dan Justin Bieber di dua malam pertama, sementara Lamar menggandeng rapper AzChike membawakan "Peekaboo" di malam terakhir. Meski banyak segmen yang telah viral sebelumnya, malam itu tetap terasa istimewa berkat antusiasme luar biasa dari penonton Los Angeles.

Setlist yang mencakup 52 lagu menjelajahi berbagai suasana dan tekstur musikal. Lamar menampilkan lagu-lagu bernuansa tajam dari "GNX" dan katalog lamanya, sementara SZA menawarkan nuansa yang lebih lembut dan emosional. Sepanjang kariernya, Lamar semakin mengakar pada identitas lokal lewat "GNX," sedangkan SZA terus mengasah kekuatan lirik yang mengungkapkan pengalaman romantisnya dengan jujur dan reflektif.

Meski berasal dari spektrum musikal yang berbeda, keduanya mampu membaurkan gaya mereka tanpa kehilangan identitas masing-masing. Konser dibuka oleh DJ Mustard, disusul Lamar yang memanaskan panggung dengan "Wacced Out Murals," tampil di atas Buick GNX, mobil yang menginspirasi nama albumnya. Lagu seperti "King Kunta" dan "Element" diiringi tarian energik para penari latar, sebelum SZA muncul untuk duet "30 for 30" dan melanjutkan dengan lagu-lagunya sendiri seperti "Love Galore" dan "The Weekend."

SZA membawa suasana menjadi lebih tenang, memperkuat estetika alam dari "Lana" dengan set artistik yang penuh imajinasi. Tarian berkonsep serangga raksasa, properti panggung berupa tanaman merambat, hingga aksinya menunggangi semut raksasa untuk lagu "Garden (Say It Like Dat)," semuanya memberikan nuansa magis yang khas.

Namun, ketika keduanya tampil bersama, chemistry mereka benar-benar terasa kuat. Lagu-lagu seperti "30 for 30," "Doves in the Wind," "All the Stars," dan tentu saja "Luther", yang telah bertahan di puncak Billboard Hot 100 selama 13 minggu, membuktikan kekompakan musikal mereka. Lamar tampil dengan intensitas tinggi, sementara SZA menjadi penyeimbang yang lembut dengan suara khasnya yang menenangkan.

Malam itu, salah satu momen paling eksplosif terjadi saat Lamar membawakan "Like That," lagu yang menjadi awal dari perseteruan publiknya dengan Drake. Ledakan api di sekitar panggung dan sorakan penonton yang memuncak di lagu "TV Off" menunjukkan betapa kuatnya pengaruh Lamar. Saat "Not Like Us" dimainkan, lagu yang menjadi anthem baru bagi warga Los Angeles, stadion pun bergemuruh.

Lagu tersebut menjadi hit terbesar dalam konfliknya dengan Drake, dan penampilan malam itu menunjukkan mengapa. Lamar dikenal memiliki kemampuan unik dalam menyampaikan narasi dengan intensitas dan konteks yang kuat, sementara SZA menawarkan keintiman yang dalam dari sudut pandang emosional.