Jakarta Barat Gencarkan 8 Aksi Cegah Stunting, Libatkan Semua Kalangan

JAKARTA, GENVOICE.ID - Pemerintah Kota Jakarta Barat melakukan penilaian kerja 8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting tahun 2024 di kantor wali kota pada Selasa.

Penilaian ini jadi upaya Pemerintah Kota Jakarta Barat untuk menurunkan stunting sesuai dengan delapan indikator penilaian, menyusul dengan keluarga berisiko stunting di kawasan Jakarta Barat sudah mencapai 69.553 keluarga.

"Jakarta Barat berkomitmen dalam pencegahan dan percepatan penurunan stunting secara komprehensif pada setiap aksi konvergensi dengan penanganan intervensi spesifik dan sensitif yang melibatkan seluruh pihak yang berasal dari UKPD, dunia usaha, media, akademisi serta masyarakat," ungkap Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto saat dikonfirmasi di Jakarta.

Uus bilang sudah ada delapan aksi yang dijalankan, dimulai dari aksi pertama yang fokusnya analisis situasi. Ada delapan kelurahan yang jadi lokasi utamanya, yaitu Cengkareng Barat, Cengkareng Timur, Kapuk, Kedaung Kaliangke, Duri Kosambi, dan Rawa Buaya yang semuanya ada di Kecamatan Cengkareng. Selain itu, ada juga Kelurahan Kalideres di Kecamatan Kalideres dan Jati Pulo di Kecamatan Palmerah.

Sementara itu, aksi kedua adalah nyusun rencana kegiatan, terus dilanjut dengan aksi ketiga yaitu rembuk stunting bareng berbagai pihak. Aksi keempat bikin aturan dari wali kota, dan aksi kelima fokus ke pembinaan para pelaku dan aparat pemerintahan.

Masuk ke aksi keenam, dibikin sistem buat ngatur data stunting, lalu aksi ketujuh soal pengukuran dan publikasi data stunting. Terakhir, aksi kedelapan adalah nge-review kinerja tahunan.

Uus sendiri terus berusaha maksimalin keterlibatan lintas sektor, ningkatin kapasitas kader dengan 25 kompetensi dasar, dan memperluas wilayah yang jadi target intervensi.

Selain itu, juga dipastikan anggaran selalu siap buat mendukung program penurunan stunting, plus monitoring dan evaluasi yang jalan terus secara berkala.