Menyiapkan Masakan India dalam 15 Menit? Anjula Devi Buktikan Bisa!

JAKARTA, GENVOICE.ID -Anjula Devi tumbuh dengan prinsip sederhana dari ayahnya, "Jadilah kreatif, hormati tradisi, tapi jangan takut untuk melakukan sesuatu dengan cara berbeda."

Dilansir dari The Independent, pesan itu tertanam dalam dirinya sejak kecil, ketika ia membantu sang ayah di kebun dan dapur di rumahnya di Southall, London Barat. Salah satu kenangan favoritnya adalah tandoor buatan ayahnya dari bunker batu bara, simbol kreativitas yang kelak menginspirasi pendekatannya dalam memasak.

Kini, prinsip itu ia tuangkan dalam buku masak terbarunya, 15 Minute Indian, yang bertujuan membuat masakan India lebih mudah diakses oleh semua orang, tanpa mengorbankan keaslian rasa. Dengan lebih dari 90 resep yang bisa disiapkan dalam 15 menit dan dimasak hanya dalam satu wajan, buku ini menjadi solusi sempurna bagi mereka yang ingin menyajikan hidangan lezat di tengah kesibukan sehari-hari.

"Orang-orang sering menganggap masakan India itu rumit. Saya ingin mengubah persepsi itu," kata Devi.

Ia tetap menggunakan rempah-rempah tradisional, tetapi dengan metode yang lebih ringkas.

"Saya memastikan setiap resep hanya memakai maksimal lima jenis rempah, dengan kunyit dan bubuk cabai sebagai bahan utama."

Salah satu resep favoritnya adalah asparagus dengan tomat ceri.

"Sangat segar, penuh warna, dan rasanya luar biasa," katanya.

Namun, inspirasi terbesar di balik buku ini datang dari pengalaman pribadinya. Tiga tahun lalu, Devi menghadapi masalah kesehatan serius, yaitu kelebihan berat badan dan tekanan darah tinggi. Dokternya menyarankan agar ia menurunkan berat badan sebagai solusi utama. Daripada bergantung pada diet ekstrem atau makanan instan, ia kembali ke akar kulinernya, mengembangkan metode memasak yang lebih sehat, lebih cepat, dan lebih sederhana.

Metode Devi mengandalkan teknik memasak yang ringkas tanpa menghilangkan kompleksitas rasa.

"Saya memastikan bahan-bahan dipotong kecil, dimasak dalam urutan tertentu, dengan tambahan air panas dan sedikit minyak atau ghee, lalu dimasak dengan api sedang-tinggi selama beberapa menit," jelasnya.

Teknik ini membuat masakan terasa otentik, tetapi lebih ringan dan segar dibandingkan kari kaya rempah yang sering diasosiasikan dengan masakan India.

Buku ini juga menjadi ajakan bagi pemula untuk mencoba memasak India tanpa takut gagal. "

Jangan takut! Ikuti langkah-langkahnya, dan setelah percaya diri, barulah bereksperimen." Salah satu kesalahan umum, menurut Devi, adalah mencoba meniru hidangan restoran.

Dalam keluarganya, rempah-rempah bukan sekadar bumbu masakan, tetapi juga bagian dari pengobatan alami.

"Ayah saya percaya bahwa dapur adalah apotek terbaik," katanya. Ia menyoroti ajwain sebagai salah satu rempah yang kurang dikenal, tetapi kaya manfaat, mulai dari membantu pencernaan hingga menjaga kesehatan jantung.

Bahkan, bagi Devi, memasak adalah bentuk perawatan diri.

"Saya sudah berusia lebih dari 60 tahun, tapi saya percaya pola makan saya dan kombinasi rempah-rempah yang saya gunakan berperan besar dalam menjaga kesehatan dan tampilan saya," ujarnya.

Salah satu rahasia kecantikannya adalah masker wajah kunyit dan jintan yang diajarkan ibunya.

Lebih dari sekadar kumpulan resep, 15 Minute Indian adalah peta jalan bagi siapa saja yang ingin merasakan masakan India dengan cara yang lebih mudah. Dengan pendekatan yang lebih ringan, segar, dan cepat, Devi berharap semakin banyak orang yang percaya diri untuk memasak di rumah.

Ke depannya, ia berencana untuk mengeksplorasi kombinasi rempah yang lebih kompleks dalam buku berikutnya. Namun, untuk saat ini, misinya jelas: mengajak lebih banyak orang memasak dengan percaya diri, menikmati masakan sehat, dan menemukan kebahagiaan dalam setiap suapan.

Bagi siapa saja yang ingin menyajikan hidangan kaya rasa tanpa ribet, 15 Minute Indian adalah buku yang wajib dimiliki. Ambil kotak rempah Anda, percayalah pada prosesnya, dan biarkan Devi membawa keajaiban rasa India ke dapur Anda-hanya dalam 15 menit.