Lirik Lagu "Mundur Perlahan" - Nyoman Paul: Ketika Cinta Tak Lagi Jadi Tujuan Akhir

JAKARTA, GENVOICE.ID - "Kembali saja dengan yang lalu, atau aku yang mundur perlahan darimu…"

Lagu Mundur Perlahan karya Nyoman Paul kembali menyuguhkan kisah cinta yang menyayat hati, kali ini tentang seseorang yang menyadari bahwa kehadirannya hanyalah persinggahan-bukan tujuan akhir. Ada luka yang tenang, ada keikhlasan yang diam-diam terasa pahit, tapi tetap dilalui dengan lembut.

Lirik Lagu "Mundur Perlahan" - Nyoman Paul: Ketika Cinta Tak Lagi Jadi Tujuan Akhir
- (Dok. YT/Nyoman Paul).

Lewat Mundur Perlahan, Nyoman Paul menggambarkan perasaan seseorang yang mencintai dengan tulus, tapi harus melepas karena tahu bahwa hati pasangannya belum benar-benar selesai dengan masa lalu. Liriknya penuh refleksi, namun tak menyalahkan-justru menawarkan ruang untuk pergi secara perlahan, tanpa drama, tanpa memaksa.

Berikut lirik lengkap lagu Mundur Perlahan dari Nyoman Paul:


Lirik Lagu Mundur Perlahan - Nyoman Paul

Tu, wa, ga, pat
(Hu-uh-hu)
Kau bercerita, ku mendengar
Berderai air mata, aku sadar
Bahwa ku bukanlah tempatmu
Ternyata ku bukan rumahmu

Kau sering ungkit masa lalu
Bukankah itu kau sedang rindu?
Mengapa sadarnya sekarang?
Mungkin kau masih cinta dia (cintainya)
Mm-hm
Hu-uh (hu-uh-uh)

Kembali saja dengan yang lalu
Atau aku yang mundur perlahan darimu
Haruskah aku yang pergi dulu?
Biarkanlah waktu yang (waktu) kembalikan (kembali) semua
Senyumku
Uh, uh-uh (hu-hu-uh, hu-uh)

Kau senang rancang masa depan
Seolah akulah jawaban
Tapi tidakkah kausadari?
Di dalam hatimu, hatinya

Kembali saja dengan yang lalu
Atau aku yang mundur perlahan darimu
Haruskah aku yang pergi dulu?
Biarkanlah waktu yang (biarkanlah waktu), biarkanlah waktu yang (biarkanlah)
Biarkanlah waktu yang kembalikan semua
Karmamu
hu-uh-uh-uh-uh
Karmamu


Lagu ini terasa seperti pelan tapi pasti-slow burn heartbreak-yang dialami banyak orang yang harus berbesar hati menerima bahwa cinta tak selalu saling. Mundur Perlahan mengajak kita untuk tidak menggenggam terlalu erat sesuatu yang sejak awal tidak benar-benar memilih kita.

Alih-alih memaksa, lagu ini mengajarkan bahwa ada saatnya kita menjadi pihak yang mundur, bukan karena kalah, tapi karena sadar akan harga diri. Dan mungkin, seperti yang Nyoman tulis: biarlah waktu yang berbicara… dan karmamu yang menjawab.


Buat kamu yang lagi mencoba ikhlas atau sedang belajar merelakan, lagu ini bisa jadi teman paling tepat di malam-malam sunyi.

R
Reza Aditya
Penulis
  • Tag:
  • Lirik Lagu “Mundur Perlahan” – Nyoman Paul
  • Nyoman Paul

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE