Instagram Gunakan AI untuk Deteksi Remaja yang Memalsukan Usia

JAKARTA, GENVOICE.ID - Meta, perusahaan induk Instagram, kini menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi akun-akun remaja yang memalsukan usia demi menghindari pengaturan keamanan di platform. Jika sebuah akun dicurigai dimiliki oleh remaja, meskipun terdaftar dengan tanggal lahir orang dewasa, Instagram akan secara otomatis memindahkan akun tersebut ke dalam kategori Teen Account yang memiliki sejumlah pembatasan.

Fitur Teen Account pertama kali diperkenalkan pada 2023 untuk memberikan pengalaman penggunaan yang lebih aman bagi remaja. Akun dalam kategori ini otomatis dibatasi, mulai dari siapa yang dapat menghubungi mereka hingga jenis konten yang bisa diakses. Pengguna di bawah usia 16 tahun juga harus mendapatkan izin dari orang tua untuk mengubah pengaturan tersebut.

Instagram sebenarnya telah memanfaatkan AI untuk memperkirakan usia pengguna sejak beberapa waktu lalu. Namun, kini teknologi tersebut digunakan lebih jauh untuk memastikan remaja tidak mengakses platform menggunakan akun dewasa. Meta menyebutkan bahwa sistem ini mendeteksi akun remaja salah satunya lewat unggahan ucapan ulang tahun serta laporan dari pengguna lain. Perusahaan mengklaim terus mengembangkan akurasi teknologi ini agar remaja bisa ditempatkan di kategori akun yang sesuai.

Sebagai bagian dari inisiatif ini, Instagram juga akan mulai mengirimkan notifikasi kepada orang tua yang berisi informasi mengenai pentingnya mencantumkan usia yang benar di akun media sosial anak. Salah satu cara yang disarankan adalah dengan memeriksa apakah tanggal lahir anak yang tercantum di Instagram sudah sesuai. Meta mencatat bahwa hingga saat ini, sekitar 54 juta akun remaja di seluruh dunia telah masuk ke dalam Teen Account, dengan 97 persen di antaranya adalah pengguna berusia 13 hingga 15 tahun.

Langkah ini diumumkan dua minggu setelah Meta menghadirkan fitur serupa di Facebook dan Messenger. Perusahaan menegaskan bahwa upaya ini menjadi bagian dari komitmen untuk menciptakan lingkungan digital yang lebih aman bagi pengguna muda, sekaligus mendorong keterlibatan orang tua dalam aktivitas daring anak-anak mereka.