Operasi Hidung Gagal, Polisi Selidiki Dugaan Malpraktek Klinik Kecantikan di Jakarta Timur

JAKARTA, GENVOICE.ID - Polda Metro Jaya sampai saat ini masih ngedalemin kasus malpraktek rhinoplasty atau operasi untuk memperbaiki atau membentuk kembali hidung di sebuah klinik kecantikan di kawasan Jakarta Timur yang membuat 3 orang wanita jadi korban.

"Peristiwa yang dilaporkan ini sedang dilakukan pendalaman, yaitu tentang kelalaian yang mengakibatkan luka," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, dilansir Antara, Rabu.

Ade Ary juga bilang kalau korban sudah nyerahin beberapa bukti yang diterima oleh pihak penyidik Polda Metro Jaya.

"Pertama, satu lembar kertas hasil cetak dariscreen capture/cuplikan layar, satu lembar dokumen surat dan foto hidung, kemudian satu eksemplar dokumen, bukti transfer ada beberapa transfer," katanya.

Ternyata, ada selebgram loh yang ikut promosi klinik kecantikan itu. Terkait hal ini, Ade Ary bilang kalau itu adalah kewenangan penyidik.

Sebelumnya, tiga orang wanita berinisial NH (31), NHC (27), dan UN (29) melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya dan ngaku telah jadi korban malpraktek rhinoplasty atau operasi untuk memperbaiki atau membentuk kembali hidung di sebuah klinik kecantikan di kawasan Jakarta Timur.

"Adapun terlapor yang kami laporkan ada tiga, pertama klinik, kedua dokternya dengan inisial SFT, dan yang ketiga ada agensi atau marketingnya dengan inisal RP atau B," kata kuasa hukum korban, Andreas Hari Susanto Marbun, saat ditemui di SPKT Polda Metro Jaya, Rabu (14/5).

Adreas bilang kalau kliennya itu operasi hidung di klinik tersebut pada 23 Januari 2023. Setelah operasi itu, malah kelihatan dampak yang cukup serius pada korban.

"Ketiga klien ini melakukan operasi rata-rata dua kali, dilakukan operasi pertama, dampaknya adalah kayak semacam kondisi hidung tinggi, miring, dan bahkan luka," katanya.

Para korban juga mengalami hidung yang muncul benjolan merah kemudian jadi nanah dan akhirnya infeksi. Laporan para korban tersebut telah teregistrasi dengan nomor: STTLP/B/3196/V/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA tertanggal Rabu 14 Mei 2025.