David Frost vs": Menghidupkan Kembali Wawancara Legendaris yang Mengubah Sejarah

JAKARTA, GENVOICE.ID - Sky Documentaries dan layanan streaming Now, yang dimiliki oleh Comcast, siap membawa penonton menyusuri jejak sejarah dengan cara yang unik dan menarik melalui serial dokumenter terbaru, "David Frost vs". Serial ini menampilkan wawancara-wawancara bersejarah yang dilakukan oleh jurnalis legendaris David Frost, memberikan perspektif baru terhadap peristiwa-peristiwa besar yang membentuk dunia modern.

David Frost vs": Menghidupkan Kembali Wawancara Legendaris yang Mengubah Sejarah
- (Dok. Sky News).

Dilansir dari The Hollywood Reporter, serialini akan mulai tayang di Inggris pada Minggu, 23 Februari, dan diikuti oleh penayangan di MSNBC pada Minggu, 27 April.

Menelusuri Sejarah Melalui Arsip Wawancara David Frost
Berpusat pada arsip lebih dari 10.000 wawancara yang Frost lakukan selama lebih dari 50 tahun, serial "David Frost vs" menampilkan momen-momen bersejarah dari sudut pandang seorang pewawancara yang dikenal dengan gaya investigatifnya. Salah satu wawancara Frost yang paling dikenang adalah dengan mantan Presiden AS Richard Nixon, yang menjadi simbol perubahan dan gejolak politik di abad ke-20.

Menurut sinopsis resminya, serial ini akan memperlihatkan bagaimana peristiwa besar di masa lalu masih memengaruhi dunia saat ini, serta bagaimana wawancara-wawancara Frost menangkap esensi dari momen-momen bersejarah tersebut.

Diproduksi oleh Sky Studios bersama Paradine Productions, perusahaan yang dipimpin oleh putra Frost, Wilfred Frost dan White Horse Pictures, serial ini menyajikan wawancara eksklusif dengan tokoh-tokoh terkenal seperti Michael Sheen, Liam Neeson, Joanna Lumley, Khalilah Ali, dan Tony Blair.

Serial ini terdiri dari enam episode berdurasi 45 menit, dengan setiap episode menggali wawancara Frost dengan tokoh-tokoh berpengaruh dan peristiwa penting.

Episode pertama membahas 16 wawancara Frost dengan The Beatles, menggambarkan bagaimana band ini menjadi fenomena global.
Episode kedua berfokus pada wawancara dengan Muhammad Ali, mengeksplorasi perjalanan ikonik sang petinju.


Episode ketiga menyoroti perlawanan terhadap pemerintahan Nixon, termasuk wawancara dengan Jane Fonda dan tokoh-tokoh lainnya yang menentang kebijakan sang presiden.


Wilfred Frost, yang juga jurnalis untuk Sky News dan kontributor CNBC, NBC News, serta MSNBC, mengungkapkan bahwa proyek ini bukan sekadar biografi tentang ayahnya, tetapi lebih kepada merangkai perjalanan sejarah melalui wawancara-wawancara berpengaruh yang dilakukan David Frost.

"Saya selalu merasa bahwa serial ini harus fokus pada momen-momen sejarah, bukan hanya tentang ayah saya. Dalam format episodik ini, kita dapat menelusuri 50 tahun sejarah melalui sudut pandang ayah yang berada di garis depan berbagai peristiwa penting," ungkap Wilfred.

Ia juga mengapresiasi kerja sama dengan Sky Studios dan White Horse Pictures, menyebut mereka sebagai mitra yang memungkinkan serial ini dikembangkan dengan skala besar dan mendalam.

Wilfred mengakui bahwa mengerjakan serial ini adalah pengalaman yang emosional dan penuh makna, baik sebagai anak David Frost maupun sebagai seorang jurnalis.

"Ini adalah tugas besar untuk menghadirkan kembali wawancara-wawancara bersejarah ini dengan cara yang benar. Saya sangat bangga dan tidak sabar untuk membagikannya kepada dunia," ujarnya.

Dengan pendekatan yang imersif dan menggali lebih dalam ke dalam arsip wawancara Frost, "David Frost vs" siap menjadi dokumenter yang tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan wawasan mendalam tentang sejarah modern.

M
M Ihsan
Penulis
  • Tag:
  • celebrity

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE