Kisah Pilu Ir. Sutami, Menteri Pekerja Keras yang Hidup Sederhana Sepanjang Hayatnya

JAKARTA, GENVOICE.ID - Di balik megahnya Jembatan Ampera dan kokohnya Gedung DPR/MPR, ada sosok menteri luar biasa yang namanya tak banyak disebut, Ir. Sutami.

Ia dikenal sebagai salah satu menteri paling bersahaja yang pernah dimiliki Indonesia.

Kisah Pilu Ir. Sutami, Menteri Pekerja Keras yang Hidup Sederhana Sepanjang Hayatnya
Potret Ir. Sutami dan jembatan Semanggi - (Dok. wikipedia dan bobo.grid.id).

Bayangkan saja, meski menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik selama masa Presiden Soekarno hingga Soeharto, Ir. Sutami tetap hidup dengan sederhana.

Bahkan, ia disebut tak memiliki rumah pribadi dan memilih menyumbangkan sebagian besar gajinya untuk negara. Wah, benar-benar beda, ya, Gen!

Ia lahir di Surakarta, Jawa Tengah, pada 19 Oktober 1928, Sutami kecil sudah dikenal rajin dan penuh semangat.

Ia kemudian menempuh pendidikan di SMA Negeri 1 Surakarta, lalu melanjutkan kuliah di ITB jurusan Teknik Sipil, dan di sinilah awal mula kisah hidupnya dimulai.

Atap rumah bocor

Meski jadi Menteri PU, Ir. Sutami ternyata tinggal di rumah yang atapnya bocor, lho!

Cerita ini disampaikan oleh Hendropranoto Suselo, Staf Ahli Menteri PU, dalam Majalah Prisma edisi khusus tahun 1991.

Saat Lebaran, rumah beliau ramai didatangi tamu, tapi bukannya terpukau dengan rumah menteri yang biasanya megah, para tamu justru kaget melihat banyak bekas bocor di langit-langit rumahnya

Ternyata, atap rumah itu memang sudah lama bocor dan belum sempat diperbaiki.

Listrik diputus PLN setelah menyelesaikan pelunasan rumah

Rumah miliknya yang berada di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, dibeli Pak Sutami dengan cara dicicil dan baru lunas ketika menjelang pensiun.

Cerita hidup sederhananya tidak hanya berhenti di situ, saja, Gen.

Atap rumah pribadinya yang berlokasi di Surakarta, sempat bocor dan listrik pun pernah diputus PLN karena beliau telat untuk membayar tagihan akibat kondisi keuangan yang sedang sulit.

Sakit dan tidak punya uang

Ketika dirinya sedang sakit, Sutami sempat tidak berani untuk dirawat di rumah sakit karena kendala pada keuangannya.

Barulah setelah pemerintah turun tangan, beliau mau dirawat, dan selama di rumah sakit, Presiden Soeharto bahkan beberapa kali datang menjenguk.

Julukan "menteri termiskin" pun terasa pantas, karena sepanjang kariernya, Sutami dikenal tidak pernah menyalahgunakan fasilitas negara.

Bahkan setelah pensiun di tahun 1978, semua fasilitas dinas yang pernah ia pakai langsung dikembalikan.

Sosok Ir. Sutami menjadi bukti bahwa integritas dan kesederhanaan bisa berjalan seiring dengan tanggung jawab yang besar.

Di balik pembangunan proyek-proyek prestisius seperti Jembatan Semanggi hingga Bandara Ngurah Rai, ia tetap memilih hidup bersahaja tanpa pernah mengambil keuntungan pribadi.

Contohlah insan seperti Ir. Sutami, tetap berintegrasi walau banyak orang yang menghormati dan mengenali.

S
Sarah Ramadhani
Penulis
  • Tag:
  • Kisah pilu Ir. Sutami
  • Menteri termiskin di Indonesia
  • Menteri Ir. Sutami
  • Ir. Sutami

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE