Menjelajahi Keindahan Shirvanshah Palace di Baku, Azerbaijan

JAKARTA, GENVOICE.ID - Shirvanshah Palace adalah salah satu peninggalan bersejarah paling megah di Baku, Azerbaijan. Sebagai pusat pemerintahan Dinasti Shirvanshah selama abad ke-15, kompleks istana ini menjadi saksi bisu kejayaan Azerbaijan di masa lalu.

Terletak di jantung Kota Tua Baku (Icheri Sheher), istana ini telah diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO dan menjadi destinasi wajib bagi para pencinta sejarah dan arsitektur.

Sejarah Singkat

Dinasti Shirvanshah memerintah wilayah yang kini dikenal sebagai Azerbaijan selama hampir 700 tahun. Awalnya berpusat di Shamakhi, ibu kota dipindahkan ke Baku pada tahun 1382 hingga 1500. Selama periode ini, Shirvanshah Palace dibangun sebagai tempat tinggal raja dan pusat administrasi kerajaan. Sayangnya, setelah kembali ke Shamakhi, kompleks ini mengalami berbagai kerusakan, terutama saat perang melanda Baku pada tahun 1918.

Arsitektur dan Kompleks Bangunan

Dilansir dari Advan Tour, Shirvanshah Palace bukan hanya terdiri dari bangunan utama istana, tetapi juga berbagai struktur lain yang memiliki fungsi berbeda:

1. Bangunan Istana Utama

Di dalam istana, terdapat ruang pertemuan, ruang resepsi, serta area khusus untuk keluarga kerajaan. Meskipun sebagian besar dekorasi asli telah hilang akibat invasi Rusia pada tahun 1920, beberapa replika barang berharga masih dipamerkan, termasuk perhiasan khas Azerbaijan.

2. Divankhana

Area ini diduga digunakan untuk berbagai kegiatan, seperti pembahasan hukum atau pertemuan penting. Namun, tujuan pastinya masih menjadi misteri hingga saat ini. Struktur bangunannya yang simetris dengan lengkungan indah memberikan nuansa ketenangan dan keagungan.

3. Mausoleum Keluarga Shirvanshah

Dibangun untuk menyimpan jasad keluarga kerajaan, mausoleum ini menyimpan tujuh makam, termasuk makam Halilullah I yang memerintah dari tahun 1417 hingga 1465. Arsiteknya menuliskan namanya secara unik dalam desain berbentuk tetesan air mata yang hanya bisa dibaca menggunakan cermin.

4. Masjid Istana

Masjid ini dirancang dengan akustik sempurna, memungkinkan suara imam terdengar jelas di seluruh ruangan. Teknik peredaman suara yang digunakan menjadikannya salah satu contoh arsitektur Islam yang canggih pada masanya.

5. Pemandian Umum (Hammam)

Terletak di bagian terendah kompleks, pemandian ini sempat terkubur selama berabad-abad sebelum akhirnya ditemukan kembali oleh para arkeolog. Dilengkapi dengan sistem perpipaan tembaga dan wadah pemanas air, hammam ini dulunya menjadi pusat kehidupan sosial bagi pria dan wanita di istana.

6. Reruntuhan Bayil Castle

Di bagian belakang kompleks, terdapat pameran puing-puing Bayil Castle, sebuah benteng yang dulunya melindungi pelabuhan Baku. Tulisan dalam bahasa Arab dan Persia yang dulunya menghiasi bagian atas kastil kini dipajang di area halaman belakang istana.

Ketika memasuki istana, pengunjung akan disambut oleh halaman luas yang dipenuhi tanaman hijau dan kolam kecil. Bekas lubang peluru dari pertempuran tahun 1918 masih dapat terlihat di beberapa dinding, memberikan gambaran tentang sejarah kelam yang pernah terjadi di tempat ini.

Salah satu pohon tertua di istana adalah pohon pistachio yang masih menghasilkan buah setiap bulan Agustus, menambah nuansa alami di antara arsitektur batu kapur yang megah. Selain itu, lorong-lorong rahasia di bawah tanah menambah daya tarik misterius bagi pengunjung yang ingin mengeksplorasi lebih dalam sejarah istana ini. Biaya masuk ke Shirvanshah Palace adalah sekitar 10 AZN (atau sekitar Rp 100.000) per orang.

Jadi, Shirvanshah Palace adalah bukti kejayaan masa lalu Azerbaijan yang masih berdiri dengan gagah hingga saat ini. Dengan arsitektur megah, sejarah yang mendalam, serta berbagai peninggalan berharga, tempat ini menjadi salah satu tujuan wisata paling menarik di Baku.

Bagi para pencinta sejarah dan budaya, Shirvanshah Palace adalah gerbang menuju kejayaan masa lalu Azerbaijan yang tak boleh dilewatkan dalam perjalanan kalian! Jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan langsung keindahan dan kemegahannya!