Polsek Grogol Petamburan Koordinasi dengan Divhubinter Polri soal Mayat Diduga WNA

JAKARTA, GENVOICE.ID - Polsek Grogol Petamburan (Gropet) tengah melakukan koordinasi dengan Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri terkait penemuan mayat pria yang diduga merupakan warga negara asing (WNA). Korban ditemukan dalam kondisi membengkak dan membiru di aliran Kali Angke, kawasan Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, pada Kamis (17/4).

Dilansir dari Antara, Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan, AKP Aprino Tamara, menjelaskan bahwa pihaknya menemukan beberapa identitas pada tubuh korban, termasuk identitas yang menunjukkan kewarganegaraan asing. "Kami menemukan banyak identitas di kantong celana korban, bukan hanya satu nama, bahkan ada identitas WNA di situ," kata Aprino saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (18/4).

AKP Aprino menambahkan bahwa salah satu WNA yang mengaku mengenal korban telah mendatangi Polsek Gropet. Namun, WNA tersebut bukan bagian dari keluarga inti korban.

"Ada WNA yang bisa berbahasa Indonesia, katanya kenal korban. Tapi karena bukan keluarga inti, kami tetap harus dalami lebih jauh. Apalagi wajah korban sudah sedikit rusak," jelasnya.

Kondisi jasad yang tidak lagi utuh menyulitkan proses identifikasi visual. Untuk itu, autopsi jenazah akan dilakukan di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada Senin (21/4), mengingat saat ini tengah berlangsung libur panjang.

"Kami masih menunggu hasil autopsi. Kalau sudah keluar, akan kami informasikan lebih lanjut," ujar Aprino.

Polisi belum dapat memastikan identitas asli korban karena banyaknya identitas yang ditemukan dan kondisi jenazah yang memburuk. "Kami masih menyelidiki semua kemungkinan. Identitas yang ditemukan belum bisa langsung dipastikan mencerminkan identitas korban yang sebenarnya," kata Aprino.

Koordinasi dengan Divhubinter Polri dilakukan untuk membantu proses identifikasi lintas negara dan memastikan apakah korban benar merupakan WNA serta mencari kemungkinan adanya keterkaitan dengan jaringan luar negeri.

Penyelidikan terus berlanjut untuk mengungkap penyebab kematian dan identitas pasti korban.