Ajaib! Pesawat Jatuh, Terbalik, Hingga Terbakar namun Semua Penumpang Selamat!

JAKARTA, GENVOICE.ID - Sebuah pesawat Delta Air Lines mengalami kecelakaan mengerikan saat mendarat di Bandara Toronto pada Senin (17/2). Dilansir dari BBC International, pesawat berjenis CRJ-900 itu tergelincir di landasan, terbakar, kehilangan ekor dan satu sayapnya, lalu berakhir dalam posisi terbalik.

Meski tampak seperti tragedi besar, keajaiban terjadi: semua 80 orang di dalamnya selamat!

Momen Mengerikan di Landasan

Pesawat dengan nomor penerbangan DL4819 ini berangkat dari Minneapolis, AS, dan membawa 76 penumpang serta 4 kru. Saat mendarat sekitar pukul 14.00 waktu setempat, pesawat tampaknya mengalami pendaratan keras.

Menurut jurnalis sekaligus pilot FAA, Dan Ronan, pesawat menabrak landasan dengan keras, meluncur, lalu terguling. Cuplikan video yang diperoleh TMZ menunjukkan bagian pesawat terbakar saat kejadian. Petugas pemadam kebakaran segera datang untuk memadamkan api.

Seorang penumpang, Pete Carlson, menggambarkan kejadian ini sebagai "sangat dahsyat", dengan suara benturan logam yang memekakkan telinga.

Ia dan beberapa penumpang lainnya sempat tergantung terbalik di kursi mereka sebelum berhasil melepaskan diri dan merangkak keluar dari pesawat yang terbalik.

Bagaimana Pesawat Bisa Terbalik?

Rekaman komunikasi antara pesawat dan menara kontrol tidak menunjukkan adanya tanda bahaya sebelum pendaratan. Mantan pilot dan pengamat penerbangan,

Marco Chan, menduga pesawat mengalami pendaratan yang sangat keras dengan satu roda menyentuh landasan lebih dulu. Hal ini bisa menyebabkan roda pendaratan runtuh, sayap menghantam landasan, dan akhirnya pesawat terguling.

Meskipun landasan dalam kondisi kering, kondisi cuaca tetap menjadi faktor yang dipertimbangkan.

Angin kencang hingga 61 km/jam tercatat saat pendaratan, yang mungkin membuat pilot mencoba manuver "crab", yaitu membelokkan pesawat ke arah angin sebelum meluruskan kembali di detik terakhir.

Keajaiban, Semua Selamat!

Keamanan pesawat memainkan peran besar dalam menyelamatkan nyawa. Fuselage atau badan pesawat tetap utuh meskipun terguling. Ahli penerbangan, David Soucie, mengatakan bahwa desain pesawat memungkinkan bagian-bagian tertentu terlepas untuk mencegah kehancuran total.

Selain itu, kursi dengan teknologi high-impact 16g juga membantu. Kursi ini mampu menyerap guncangan hebat dan tetap terpasang di lantai, mencegah penumpang terpental. Sabuk pengaman modern yang lebih kencang juga berperan dalam mencegah cedera parah.

Tak hanya teknologi, kerja cepat awak kabin dan tim penyelamat juga luar biasa. Dalam hitungan menit, seluruh penumpang berhasil keluar dengan selamat.

Hanya 21 orang yang mengalami luka ringan dan segera dibawa ke rumah sakit, dengan 19 di antaranya sudah diperbolehkan pulang keesokan harinya.

Pesawat Jatuh, Kok Bisa?

Kecelakaan ini menambah daftar panjang insiden penerbangan belakangan ini. Dalam satu bulan terakhir, empat kecelakaan udara besar terjadi di Amerika Utara, termasuk tabrakan di udara dekat Washington DC yang menewaskan 67 orang, serta jatuhnya pesawat medis di Philadelphia dan Alaska yang masing-masing menewaskan tujuh dan sepuluh orang.

Namun, meskipun insiden ini terlihat menyeramkan, para ahli menegaskan bahwa perjalanan udara tetap menjadi moda transportasi paling aman di dunia. Teknologi keselamatan yang semakin canggih menjadi penyelamat nyawa di tengah bencana seperti ini.

Kejadian di Toronto ini membuktikan satu hal, yaitu keajaiban masih ada, dan inovasi teknologi keselamatan benar-benar menyelamatkan nyawa!