Kalah dari MU, Corentin Tolisso: "Ini Pertandingan Terburuk dalam Karier Saya"

JAKARTA, GENVOICE.ID - Kekalahan menyakitkan bisa jadi pelajaran paling berharga dalam hidup, dan itulah yang sedang dirasakan oleh gelandang Lyon, Corentin Tolisso. Pemain berusia 29 tahun ini mengaku kalau pertandingan melawan Manchester United di Liga Europa semalam adalah salah satu momen tergelap dalam perjalanan kariernya sebagai pesepakbola profesional.

Corentin Tolisso, pemain tengah andalan Olympique Lyon, benar-benar terpukul setelah timnya tumbang secara dramatis 4-5 dari Manchester United di babak perempat final Liga Europa. Meski sempat unggul dan nyaris mengunci tiket ke semifinal, mimpi itu pupus dalam menit-menit akhir. Dan bagi Tolisso, ini bukan sekadar kekalahan biasa.

"Ini adalah salah satu pertandingan terburuk dalam karier saya. Ini benar-benar sangat sulit. Saya pikir kami pantas mendapatkan yang lebih baik," ungkapnya dalam wawancara bersama Canal Plus, Jumat (18/4).

Pernyataan itu mencerminkan betapa beratnya malam tersebut bagi Tolisso. Ia bahkan harus meninggalkan lapangan lebih awal setelah menerima kartu merah di menit ke-89, menambah luka di tengah kekecewaan tim.

Saat pertandingan berjalan, Lyon yang semula tertinggal 0-2 berhasil membalikkan keadaan menjadi 4-2 saat memasuki perpanjangan waktu. Tapi segalanya runtuh ketika MU menyamakan skor dan akhirnya mencetak gol penentu kemenangan di detik-detik terakhir.

"Saat kedudukan 4-2, dengan 10 menit tersisa, saya pikir kami pikir pertandingan sudah berakhir. Ini menyakitkan," lanjut Tolisso.

Tapi Tolisso bukan tipikal pemain yang larut dalam kesedihan terlalu lama. Usai laga, ia langsung mengalihkan fokusnya ke pertandingan berikutnya. Ia menyadari bahwa timnya masih punya misi besar di kompetisi domestik.

"Sekarang kami harus bangkit dan mencerna ini karena kami memiliki pertandingan pada hari Minggu yang harus kami menangkan," tutup Tolisso, merujuk pada laga kontra Saint-Etienne yang akan digelar awal pekan depan.

Dengan Lyon saat ini bersaing ketat di papan atas Ligue 1, Tolisso dan timnya wajib mengubur luka lama dan move on demi menjaga peluang mereka kembali tampil di kompetisi Eropa musim depan.