Menguak Rahasia Salicylic Acid, Sang Penyelamat Kulit Berjerawat

Di dunia skincare, ada banyak bahan yang klaim-nya bisa membuat kulit glowing. Tapi, salah satu yang layak dikenal adalah salicylic acid. Setelah diuji, bahan ini terbukti jadi favorit para dermatologis karena kemampuannya untuk mengusir jerawat, membuka pori-pori, mengontrol minyak, dan menenangkan kulit.

Seperti dilansir dari Glamour, tidak banyak bahan yang bisa masuk pori-pori dan menghilangkan jerawat seefektif salicylic acid. Tapi, penasaran kan gimana sih sebenarnya salicylic acid bekerja, dan bagaimana cara memaksimalkan manfaatnya?

Perlu diketahui terlebih dahulu, salicylic acid adalah jenis asam eksfoliasi yang dikenal sebagai Beta Hydroxy Acid (BHA). Bahan ini bekerja dengan lembut melarutkan 'lem lengket' yang mengikat minyak dan sel kulit mati sehingga menempel di dalam pori-pori.

Tidak hanya jerawat, salicylic acid juga bisa membuat kulit kasar seperti chicken skin (bisa disebut keratosis pilaris) jadi lebih mulus, plus dapat membantu meredakan kulit bersisik akibat psoriasis.

Fun fact, salicylic acid ini punya sifat anti-inflamasi yang mirip dengan aspirin, dan membuatnya cocok untuk menenangkan kulit yang sedang mengamuk.

Bahan yang sering ada dalam skincare ini awalnya berasal dari kulit pohon willow putih, namun kini sebagian besar telah diproduksi di laboratorium.

Yang membuat salicylic acid spesial adalah kemampuannya untuk masuk ke dalam pori-pori - tidak hanya menganggur di permukaan kulit. Salah satu cara salicylic acid melakukannya adalah dengan menembus penghalang kulit, lapisan pelindung yang terbuat dari lipid berminyak.

"Untuk mengatasi dan mengurangi jerawat, kamu perlu menggunakan produk perawatan yang akan meresap ke dalam kulit," jelas salah seorang dokter kulit, Dr. Howard Murad, dikutip Glamour pada Kamis, (16/1).

Salicylic acid adalah bahan yang oil-soluble (larut dalam minyak), jadi bahan ini bisa melewati lapisan pelindung kulit yang kaya minyak. Begitu masuk, salicylic acid bekerja mengangkat kotoran, minyak, dan sel kulit mati yang menyumbat pori-pori.

"Karena pori-pori yang tersumbat itu di dalam, jadi harus melewati penghalang kedap air ini dengan meniru struktur lipid (lemak alami kulit)," sahut seorang ahli kulit dan laser, Debbie Thomas dalam kesempatan yang sama.

Nah, daripada over-cleanse atau over-exfoliate (yang malah bikin kulit makin berminyak), lebih baik tambahkan salicylic acid ke rutinitas skincare. Membersihkan kulit secara berlebihan untuk membantu mencegah timbulnya jerawat justru malah memperburuk keadaan. Apalagi, jika lapisan atas kulit atau skin barrier telah rusak, kulit akan memproduksi lebih banyak minyak, yang akhirnya menimbulkan jerawat.

Jerawat itu sebenarnya terbentuk di dalam folikel rambut. Kalau pori-pori tidak dibersihkan dengan baik, hasilnya bisa berupa komedo, whiteheads, atau jerawat meradang.

"Jika menyangkut jerawat, ada tiga faktor," ungkap Debbie seraya melanjutkan, "Dua faktor pertama, produksi minyak berlebih dan penumpukan sel kulit mati yang berlebihan menyebabkan pori-pori tersumbat dan komedo hitam."

"Kemudian bakteri masuk ke pori-pori yang tersumbat, tempat bakteri itu tumbuh, dan tubuh bereaksi dengan peradangan sehingga kulit menjadi kemerahan dan bengkak," tambahnya.

Keunggulan salicylic acid tidak hanya membersihkan pori-pori, tetapi juga meredakan peradangan kulit agar tidak meninggalkan bekas luka atau noda hitam. Lebih ajaibnya lagi, bahan ini juga membantu eksfoliasi permukaan kulit, mengangkat sel kulit mati, dan membuat kulit terlihat lebih bersih.

Namun, meski aman untuk sebagian orang, salicylic acid bisa bikin kulit kering atau terkelupas kalau dipakai berlebihan. Solusinya? Jangan lupa pakai pelembap untuk menjaga skin barrier tetap sehat.