DeepSeek dan Hedge Fund AI: Senjata Baru Tiongkok dalam Perang Investasi

JAKARTA, GENVOICE.ID - Industri manajemen dana Tiongkok tengah mengalami revolusi besar dengan semakin luasnya penerapan kecerdasan buatan (AI). High-Flyer, hedge fund kuantitatif terkemuka di negeri Tirai Bambu, tidak hanya menggunakan AI untuk mengelola portofolio investasi bernilai miliaran dolar, tetapi juga menjadi pencipta DeepSeek, startup AI paling menonjol di Tiongkok. Model bahasa besar (LLM) DeepSeek yang inovatif berhasil mengejutkan Silicon Valley dan menggoyahkan dominasi Barat di sektor AI.

Dilansir dari Reuters, keberhasilan High-Flyer memicu gelombang baru di kalangan manajer aset, mendorong nama-nama seperti Baiont Quant, Wizard Quant, dan Mingshi Investment Management untuk mempercepat riset AI mereka. Tak hanya itu, puluhan perusahaan reksa dana juga berlomba mengadopsi DeepSeek dalam sistem investasi mereka guna meningkatkan efisiensi dan daya saing.

DeepSeek dan Hedge Fund AI: Senjata Baru Tiongkok dalam Perang Investasi
- (Dok. Dado Ruvic/Reuters).

"Kami berada di pusat badai revolusi AI," ujar Feng Ji, CEO Baiont Quant, yang telah mengembangkan strategi perdagangan berbasis machine learning tanpa campur tangan manusia.

Dua tahun lalu, lanjut Feng, para manajer dana tradisional masih meragukan efektivitas AI dalam investasi. Namun kini, mereka yang tetap bersikeras menggunakan metode lama terancam kehilangan daya saing. Sebagian besar hedge fund AI ini memanfaatkan teknologi untuk menganalisis data pasar dan menghasilkan sinyal perdagangan berdasarkan profil risiko investor, bukan untuk membangun model AI sebesar DeepSeek.

Kemunculan hedge fund berbasis AI ini mengingatkan pada fenomena di Wall Street, di mana firma kuantitatif seperti Renaissance Technologies dan D.E. Shaw mendominasi pasar dengan strategi perdagangan berbasis algoritma canggih. Dengan semakin banyaknya perusahaan serupa bermunculan di Tiongkok, persaingan dalam mencari "alpha" atau keuntungan lebih dari pasar pun semakin ketat.

Dalam upaya memperkuat posisinya, Wizard Quant baru-baru ini mengiklankan perekrutan peneliti dan insinyur AI terbaik untuk mendirikan laboratorium penelitian yang bertujuan mengubah masa depan sains dan teknologi.

Mingshi Investment Management pun turut serta dalam kompetisi ini. Melalui Genesis AI Lab, mereka sedang mencari ilmuwan komputer untuk mendukung penelitian dan investasi berbasis AI. Bahkan, UBI Quant dalam presentasi terbarunya mengungkapkan bahwa mereka telah mendirikan laboratorium AI beberapa tahun lalu guna mengeksplorasi penerapan teknologi ini di berbagai bidang.

Namun, perlombaan AI ini bukan hanya soal strategi investasi, tetapi juga soal infrastruktur. Pengembangan AI yang semakin kompleks menuntut daya komputasi tinggi dan akses terhadap chip berkinerja tinggi. Menyadari kebutuhan ini, pemerintah Tiongkok pun turun tangan. Pemerintah kota Shenzhen, misalnya, telah berkomitmen mengalokasikan dana 4,5 miliar yuan (sekitar 620 juta dolar AS) untuk mensubsidi konsumsi daya komputasi hedge fund demi mendukung inovasi AI mereka.

Revolusi AI ini juga menggema di sektor reksa dana. Lebih dari 20 perusahaan reksa dana ritel, termasuk Tiongkok Merchants Fund, E Fund, dan Dacheng Fund, telah menyelesaikan integrasi DeepSeek ke dalam sistem mereka. Dengan biaya yang lebih rendah dan teknologi open-source, model ini memungkinkan lebih banyak perusahaan memanfaatkan AI dalam operasional mereka.

"Sebelum DeepSeek, AI hanya bisa diakses oleh para pemain kelas atas karena biaya, talenta, dan teknologi yang diperlukan sangat besar. Namun, DeepSeek telah meratakan lapangan permainan bagi manajer dana Tiongkok, yang umumnya lebih kecil dibandingkan pesaing mereka di AS," ujar Larry Cao, Principal Analyst di FinAI Research.

Zheshang Fund Management bahkan telah mengembangkan agen AI berbasis DeepSeek untuk meningkatkan efisiensi riset dan investasi. Dengan teknologi ini, tugas-tugas analis junior seperti memantau sinyal pasar dan menulis laporan harian akan diotomatisasi, memungkinkan manusia untuk fokus pada pekerjaan yang lebih kreatif.

Menurut Feng Ji dari Baiont, kemajuan AI yang pesat memberi peluang bagi pemain baru untuk menantang raksasa yang sudah lebih dulu mapan.

"Seorang manajer dana berpengalaman mungkin telah mengumpulkan 20 tahun pengetahuan, tetapi dengan AI, kita bisa memperoleh pengalaman itu hanya dalam dua bulan dengan 1.000 unit GPU," jelasnya.

M
M Ihsan
Penulis
  • Tag:
  • Techno
  • AI
  • DeepSeek

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE