George Clinton Gugat Mantan Rekan Bisnis atas Dugaan Penipuan dan Pelanggaran Hak Cipta
JAKARTA, GENVOICE.ID - Pionir musik funk, George Clinton, menggugat mantan rekan bisnisnya, Armen Boladian, dalam upaya merebut kembali kepemilikan katalog musiknya.
Dilansir dari The Hollywood Reporter, gugatan ini diajukan pada Selasa di pengadilan federal Florida, menuduh Boladian dan sejumlah perusahaannya menjalankan "skema penipuan selama puluhan tahun" yang melibatkan pemalsuan tanda tangan Clinton pada berbagai perjanjian yang secara ilegal menyerahkan hak atas musiknya.
Dalam dokumen pengadilan, Clinton mengklaim bahwa Boladian telah mengakuisisi sekitar 90 persen dari katalog musiknya dengan cara yang tidak sah. Ia menuntut perintah pengadilan segera untuk menghentikan Boladian dari menjual hak atas musiknya, yang diduga telah ia tawarkan ke berbagai pihak, serta menuntut ganti rugi dalam jumlah yang tidak disebutkan. Clinton memanfaatkan ketentuan dalam undang-undang hak cipta yang memungkinkan pencipta untuk merebut kembali hak atas karya mereka setelah periode waktu tertentu.
Gugatan ini mengungkap berbagai cara yang diduga digunakan Boladian untuk menipu Clinton. Antara lain, ia disebut telah menyesatkan Clinton agar menandatangani dokumen kosong dan perjanjian standar yang secara diam-diam memberikan hak atas katalog musiknya kepada Boladian.
Dalam kurun waktu empat tahun sejak 1982, Boladian disebut telah memalsukan beberapa kesepakatan yang semakin meningkatkan kepemilikan dan bagi hasil royalti atas musik Clinton. Selain itu, gugatan ini menuduh Boladian mencantumkan penulis lagu fiktif, seperti "L. Crane" dan "B. Blaine," dalam registrasi hak cipta untuk mengurangi bagian royalti yang seharusnya diterima Clinton.
"Selain itu, Boladian juga membayar pihak ketiga untuk mengklaim kepemilikan karya Clinton guna menipunya dari royalti yang dihasilkan," bunyi gugatan tersebut.
Salah satu contoh yang disebutkan adalah pembayaran kepada Mark Bass agar mengklaim lagu Anybody Get Funked Up sebagai ciptaannya, sehingga Clinton kehilangan hak atas bagian royalti dari lagu tersebut.
Menanggapi gugatan ini, pengacara Boladian, Richard Busch, menyatakan bahwa ia akan mengajukan permohonan untuk membatalkan gugatan tersebut dan menuntut sanksi terhadap Clinton.
"Ini hanyalah gugatan terbaru dalam rangkaian panjang kasus yang telah diajukan Clinton terhadap Bridgeport dan Armen Boladian selama 30 tahun terakhir dengan isu yang sama. Clinton telah kalah dalam setiap gugatan sebelumnya," kata Busch.
Namun, Clinton tetap bersikeras bahwa berbagai dokumen yang digunakan untuk mengalihkan kepemilikan katalog musiknya telah dipalsukan. Pada tahun 2001, pengadilan federal di Florida memenangkan pihak Bridgeport dalam sengketa hak cipta beberapa lagu Clinton. Boladian sendiri berargumen bahwa ia tidak berutang uang kepada Clinton karena belum menutup biaya produksi dan uang muka yang telah diberikan kepada musisi tersebut selama bertahun-tahun.
Boladian, yang pernah menjadi mitra bisnis dan agen Clinton pada periode 1968-1975 serta 1981-1990, telah lama dikaitkan dengan berbagai tuntutan hukum terkait kepemilikan musik Clinton. Perusahaan-perusahaannya, termasuk Bridgeport Music, Westbound Records, Nine Records, Southfield Music, dan Eastbound Records, disebut hanya memiliki hak cipta lagu-lagu dari berbagai artis dan sering kali menggugat musisi lain yang menggunakan sampel lagu Clinton tanpa izin. Clinton sendiri mengklaim bahwa ia tidak pernah menerima pembayaran dari berbagai litigasi yang diajukan oleh perusahaan-perusahaan tersebut.
Dalam gugatan terbaru ini, Clinton mengajukan tuntutan atas pelanggaran hak cipta, penipuan, dan pelanggaran kewajiban fidusia, serta beberapa tuntutan lainnya. Dengan kasus ini, Clinton berharap dapat akhirnya merebut kembali kendali atas katalog musiknya dan menghentikan eksploitasi yang telah berlangsung selama puluhan tahun.
0 Comments





- Tom Cruise & Christopher McQuarrie Ungkap Rahasia di Balik Aksi Gila dan Masa Depan Film Mission Impossible di Cannes
- Amorim Ambil Inspirasi dari Final 1999, MU Lolos Dramatis ke Semifinal Liga Europa
- Geger! Gunung Binaiya Ditutup Usai Pendaki Ditemukan Meninggal Setelah Hilang 21 Hari
- Pelatih Dewa United Banten Fokus Perkuat Pertahanan Usai Menang Telak atas Bima Perkasa Jogja
- John Lithgow Tanggapi Reaksi Fans Usai Gabung dalam Serial Film "Harry Potter" di HBO
- 14 Korban Tewas Longsor Tambang Gunung Kuda Berhasil Dievakuasi, Polisi Lakukan Penyelidikan
- Waspadai Tanda Tubuh Kekurangan Nutrisi Meski Pola Makan Teratur, Berikut Wasiat dari Ahli!
- Wes Anderson Sindir Tarif Trump untuk Film Luar Negeri, Ungkap Detail "The Phoenician Scheme" di Cannes
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!