Terungkap! Guru Sekolah Dasar di Korea Selatan Akui Bunuh Muridnya
JAKARTA, GENVOICE.ID - Sebuah insiden tragis mengguncang kota Daejeon, Korea Selatan, setelah seorang guru sekolah dasar mengakui telah menikam seorang siswi berusia delapan tahun hingga tewas.
Dilansir dari Independent, kejadian ini terjadi pada Senin (12/2) sore waktu setempat, dan hingga kini pihak berwenang masih menyelidiki motif di balik aksi mengerikan tersebut.
Guru perempuan yang berusia sekitar 40-an tahun tersebut saat ini tengah menjalani perawatan di rumah sakit akibat luka yang diduga dibuatnya sendiri di leher dan lengan. Menurut laporan media lokal, ia belum resmi ditahan karena polisi menunggu kondisinya pulih sebelum melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Korban ditemukan oleh neneknya sekitar pukul 18.00 waktu setempat setelah orang tuanya melaporkan bahwa ia tidak menghadiri kelas seni privat yang seharusnya ia datangi usai mengikuti program penitipan anak di sekolahnya. Seorang pejabat dari Kantor Pendidikan Metropolitan Daejeon mengonfirmasi bahwa korban pertama kali dilaporkan hilang sebelum akhirnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan.
Hingga kini, polisi belum menemukan adanya hubungan personal antara pelaku dan korban yang dapat menjadi motif serangan tersebut. Seorang pejabat pemadam kebakaran setempat mengatakan kepada Reuters bahwa pelaku mengalami luka tusukan di leher dan wajah, yang mengindikasikan kemungkinan upaya melukai diri sendiri setelah insiden terjadi. Polisi berencana untuk melanjutkan interogasi setelah pelaku pulih dari operasi yang dijalaninya.
Penjabat Presiden Korea Selatan, Choi Sang Mok, turut menyampaikan belasungkawa atas tragedi ini dalam pertemuan kabinet. Ia juga menginstruksikan Kementerian Pendidikan dan pihak berwenang untuk melakukan penyelidikan menyeluruh guna mengungkap penyebab insiden ini serta memastikan keamanan di lingkungan sekolah.
Meskipun Korea Selatan dikenal sebagai negara dengan tingkat kejahatan pembunuhan yang relatif rendah, yakni 1,3 kasus per 100.000 penduduk, bahkan jauh di bawah rata-rata global sebesar 6 per 100.000, negara ini sempat mengalami lonjakan kasus kekerasan pada tahun 2023. Beberapa di antaranya adalah insiden penikaman di stasiun kereta bawah tanah yang menewaskan satu orang dan melukai tiga lainnya, serangan terhadap seorang guru sekolah menengah di Daejeon, serta serangan brutal di Bundang, di mana seorang pelaku menabrak pejalan kaki sebelum menyerang mereka dengan pisau.
Tak hanya itu, pemimpin oposisi liberal Korea Selatan, Lee Jae-myung, juga menjadi korban penikaman di leher saat menghadiri acara publik di Busan tahun lalu. Rentetan kejadian ini semakin meningkatkan kekhawatiran masyarakat terhadap keselamatan publik.
Tragedi di Daejeon ini menambah daftar panjang insiden kekerasan yang mengguncang Korea Selatan. Publik kini menantikan hasil penyelidikan polisi untuk mengungkap lebih jauh motif dan latar belakang peristiwa memilukan ini.
0 Comments





- Iftar di Coventry Building Society Arena Dipuji Sebagai Acara yang Penuh Kehangatan dan Kebersamaan
- Ratusan Orang Akan Berbuka Puasa Bersama dalam Open Iftar di Cambridge
- Mengapa Tantangan Royalti Masih Mengintai Penulis Lagu Meskipun Spotify Sudah Siapkan Miliaran Dolar AS?
- Conan O’Brien Ungkap Kisah di Balik Aksi Kocaknya dengan Adam Sandler di Oscars 2025
- Berikut Hal Mengerikan yang Mungkin Terjadi Jika Revisi UU TNI Telah Disahkan
- Remaja di Australia Barat Didakwa atas Ancaman ‘Christchurch 2.0’ terhadap Masjid di Sydney
- OpenAI Tolak Tawaran Elon Musk Senilai 97,4 Miliar Dolar AS
- Ini Tips Mendapatkan Asupan yang Baik saat Ramadhan
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!