Puluhan Sekolah di Inggris Terpaksa Tutup Akibat Cuaca Ekstrem

Rachel Tomlinson, kepala Sekolah Dasar Barrowford di Nelson, Lancashire, menghadapi keputusan sulit untuk tetap menutup sekolah sejak akhir liburan Natal akibat cuaca musim dingin yang ekstrem. Suhu yang sangat rendah dan kondisi berbahaya membuatnya tidak memungkinkan untuk menyambut kembali para siswa. Menurut Tomlinson, keputusan untuk menutup sekolah adalah pengalaman yang "mengerikan" dan "sangat menegangkan."

Dilansir dari BBC Internatonal, puluhan sekolah di barat laut Inggris terpaksa ditutup minggu ini setelah hujan salju berubah menjadi es yang padat. Tomlinson menjelaskan bahwa pertimbangan untuk membuka sekolah tidak hanya terkait dengan kondisi di area sekolah, tetapi juga jalan dan lingkungan di sekitarnya. Dengan sekitar 500 orang yang harus datang ke sekolah setiap hari, ia menegaskan bahwa keselamatan tetap menjadi prioritas utama.

Sebagai kepala sekolah selama 17 tahun, Tomlinson mencatat perubahan pola perjalanan ke sekolah sebagai tantangan tambahan. Dulu, banyak orang bisa berjalan kaki ke sekolah, tetapi kini guru dan siswa datang dari jarak yang jauh, menambah kompleksitas tanggung jawab untuk memastikan keselamatan semua orang.

Penutupan sekolah ini juga berdampak pada gangguan kurikulum yang telah direncanakan dengan hati-hati selama liburan, namun dampak terbesar dirasakan secara emosional. Tomlinson mengungkapkan kesedihannya karena tidak bisa bertemu dengan para siswa setelah liburan panjang. "Ini minggu yang sangat berat. Rasanya mengerikan harus membuat keputusan untuk menutup sekolah. Tidak ada yang ingin mengambil keputusan seperti ini," katanya.

Dengan peringatan cuaca kuning untuk es di wilayah Lancashire, Greater Manchester, Merseyside, dan Cheshire, kondisi es dan kabut beku memperburuk situasi. Kantor Meteorologi Inggris memperingatkan adanya embun beku yang parah, menegaskan bahwa langkah penutupan sekolah ini adalah keputusan yang sulit tetapi perlu untuk menjaga keselamatan komunitas sekolah.