Titiek Puspa Meninggal Dunia, Perjalanan Panjang Sang Legenda Berakhir di Jakarta

JAKARTA, GENVOICE.ID - Kabar duka kembali menyelimuti dunia hiburan tanah air. Penyanyi senior Titiek Puspa menghembuskan nafas terakhir pada Kamis, 10 April 2025 di Rumah Sakit Medistra Jakarta.

Titiek Puspa merupakan penyanyi legendaris tanah air yang telah berkecimpung di dunia musik sejak 1952. Perempuan yang bernama asli Sudarwati ini lahir di Tanjung, Tabalong, Kalimantan Selatan. Ia lahir pada 1 November 1937 hingga menghembuskan nafas terakhir kemarin.

Titiek Puspa Meninggal Dunia, Perjalanan Panjang Sang Legenda Berakhir di Jakarta
- (Dok. instagram/titiekpuspa_official).

Titiek bersama keluarga pindah ke Semarang saat usianya belum genap tiga bulan. Di kota inilah Titiek mulai memiliki ketertarikan dengan dunia musik. Masa kecilnya juga dilalui saat masa kependudukan Jepang.

 

Perjalanan Karir Titiek Puspa

Pada tahun 1954, Titiek mengikut kompetisi bernyanyi Bintang Radio di RRI Semarang dan berhasil memenangkan juara dua kategori hiburan. Kemenangan ini menjadi jalan pembuka bagi Titiek tampil bersama Orkes Simfoni di Jakarta. Pada tahun 1955 Ia melakukan rekaman lagu pertama Lokananta. Dari situ, nama Titiek semakin melejit dan menjadi pusat perhatian, bahkan Presiden Soekarno pernah memintanya untuk bernyanyi di Istana Negara.

Bukan hanya menyanyi, Titiek juga pandai membuat lirik lagu. Salah satu album populernya yaitu '"Si Hitam dan Pita"' (1963) termasuk di dalamnya lagu 'Pantang Mundur' yang menjadi lagu nasional yang menginspirasi.

Selain itu, dari total 12 lagu dalam album "Doa Ibu", sebanyak 11 lagu merupakan hasil karya ciptaan Titiek sendiri, sementara hanya satu lagu yang diciptakan oleh Mus Mualim. Di album "Si Hitam", beberapa lagu seperti "Si Hitam", "Tinggalkan", serta "Aku dan Asmara" turut mengangkat popularitasnya.

Bisa dibilang, album "Doa Ibu" dan "Si Hitam" merupakan karya legendaris, berkat lagu-lagu seperti "Minah Gadis Dusun" dan "Pantang Mundur", yang semakin mengukuhkan posisi Titiek Puspa sebagai penyanyi sekaligus pencipta lagu ternama di Indonesia. Pada tahun 1962, Titiek memutuskan untuk meninggalkan Orkes Studio Jakarta.

Pada era Orde Baru pun, Ia menciptakan lagu 'Bapak Pembangunan' sebagai bentuk penghormatan kepada Presiden Soeharto. Pada tahun 1974, Broery Marantika menyanyikan lagu "Cinta" ciptaan Titiek yang mewakili Indonesia di ajang World Popular Song Festival di Budokan Hall, Tokyo.

Titiek Puspa juga meraih penghargaan dalam dunia hiburan. Ia mendapat penghargaan Pengabdian Panjang di Dunia Musik dari BASF Award ke-10. Lalu, pada tahun 2004, beberapa musisi lintas generasi seperti Chrisye, Iwan Fals, Projcet Pop, Kahitna dan Peterpan merilis album "From us to You" sebagai bentuk perhormatan kepada Titiek Puspa.

 

Sempat Ditentang Sang Ayah

Perjalanan karir seorang Titiek Puspa tak selamanya mulus. Pada awalnya, sang ayah menentang untuk Titiek berkarir di dunia seni. Namun, kakak-kakaknya terus mendukung Titiek untuk lanjut berkarir di dunia musik.

Salah satu kakaknya bahkan memberikan izin kepada Titiek berangkat ke Jakarta untuk mengikuti audisi menyanyi. Dari sinilah tekad menjadi seorang penyanyi terkenal muncul dalam diri Titiek.

 

Terjun ke Dunia Akting

Bukan hanya aktif dalam dunia musik. Titiek juga terjun ke dunia aktor, dimana Ia membintangi banyak film layar lebar. Pada tahun 1974, Ia berperan sebagai Mak Bakung pada film Bawang Putih. Selain itu, Ia juga berpartisipasi sebagai penulis dalam film tersebut.

Selain itu, Ia juga main di film Inem Pelayan Sexy dari jilid 1 sampai 3 sebagai Nyonya Cokro. Pada masa kini, tahun 2016 Ia bermain pada film Ini Kisah Tiga Dara sebagai Oma.

R
Rifqy Alief Abiyya
Penulis
  • Tag:
  • Meninggal Dunia
  • Titiek Puspa
  • breaking news
  • Viral
  • lifestyle
  • Selebriti

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE