Mengenal Romulus, Remus, dan Khaleesi: Tiga Ekor Serigala Purba yang Berhasil Dibangkitkan Kembali

JAKARTA, GENVOICE.ID - Colossal Biosciences, perusahaan bioteknologi berbasis di Dallas, Texas, mengumumkan keberhasilan mereka dalam membangkitkan kembali spesies serigala purba melalui rekayasa genetika. Tiga anak serigala yang dinamai Romulus, Remus, dan Khaleesi lahir baru-baru ini dan menjadi individu pertama dari spesies yang sebelumnya telah punah selama ribuan tahun.

Spesies yang dibangkitkan dikenal sebagai direwolf, predator besar yang hidup di Amerika Utara dan punah sekitar 13.000 tahun yang lalu. Serigala ini memiliki ukuran lebih besar daripada serigala abu-abu modern, dengan ciri khas berupa kepala dan moncong yang lebih lebar serta rahang dan gigi yang lebih kuat.

Keberhasilan ini menandai pencapaian pertama Colossal dalam proyek "de-extinction" atau pembangkitan kembali spesies yang telah punah. Upaya ini didasarkan pada analisis DNA yang diambil dari fosil gigi berusia 13.000 tahun dan tengkorak berusia 72.000 tahun.

Colossal Biosciences sebelumnya dikenal atas proyek ambisius lainnya, termasuk rencana untuk menghidupkan kembali mammoth berbulu dan harimau Tasmania. Proyek-proyek ini memanfaatkan teknologi rekayasa genetika canggih untuk merekonstruksi urutan genetik spesies yang telah punah, lalu mengimplementasikannya pada embrio melalui proses reproduksi modern.

Meskipun direwolf kerap diasosiasikan dengan mitologi dan budaya populer, terutama karena perannya dalam serial "Game of Thrones" dan novel "A Song of Ice and Fire", hewan ini adalah spesies nyata yang pernah hidup di bumi.

Proyek ini menimbulkan berbagai diskusi di kalangan ilmiah dan publik mengenai etika, dampak lingkungan, serta potensi jangka panjang dari menghidupkan kembali spesies yang telah punah. Colossal menyatakan bahwa langkah ini adalah bagian dari upaya konservasi dan eksplorasi ilmiah yang lebih luas, yang bertujuan untuk memahami masa lalu sekaligus mengembangkan solusi untuk masa depan keanekaragaman hayati.