Marak Pembajakan Karya, Ini Cara Membedakan Buku Asli dengan Buku Bajakan

JAKARTA, GENVOICE.ID - Pembajakan buku menjadi salah satu tantangan serius dalam industri penerbitan. Tidak hanya merugikan penulis dan penerbit, peredaran buku bajakan juga berdampak pada kualitas literasi pembaca. Oleh karena itu, penting bagi pembaca untuk mengetahui perbedaan antara buku asli dan buku bajakan agar dapat lebih bijak dalam membeli. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membedakannya:

1. Kualitas Cetakan

Marak Pembajakan Karya, Ini Cara Membedakan Buku Asli dengan Buku Bajakan
- (Dok. Bookstore Guide).

Buku asli umumnya dicetak dengan kualitas tinggi. Teks pada halaman terlihat jelas, tidak buram, dan tidak luntur. Ilustrasi atau gambar yang dicantumkan juga tajam dan tidak pecah. Sebaliknya, buku bajakan sering kali memiliki cetakan yang kurang rapi, tinta yang mudah menyebar, serta hasil cetak yang tampak kabur atau tidak proporsional.

2. Jenis dan Warna Kertas

Kertas yang digunakan pada buku asli biasanya berstandar tinggi, seperti book paper atau HVS, yang terasa lebih halus dan tidak mudah rusak. Warna kertas cenderung putih atau krem, tergantung pada jenis buku. Buku bajakan umumnya menggunakan kertas yang lebih tipis, kasar, atau bahkan berwarna kusam dan cenderung cepat menguning.

3. Harga Jual

Perbedaan harga bisa menjadi petunjuk awal. Buku asli memiliki harga yang relatif seragam di berbagai toko resmi. Jika ditemukan buku dengan judul yang sama dijual dengan harga jauh lebih murah dari harga pasar, perlu dicurigai keasliannya. Harga yang terlalu rendah biasanya menjadi indikasi bahwa buku tersebut merupakan bajakan.

4. Keberadaan ISBN

Setiap buku resmi memiliki nomor ISBN (International Standard Book Number) yang unik. Nomor ini biasanya tercantum di halaman awal buku atau di bagian belakang sampul. Buku bajakan mungkin tidak mencantumkan ISBN sama sekali, atau menggunakan nomor ISBN palsu. Pembaca dapat mengecek keabsahan ISBN melalui situs resmi seperti isbn-international.org atau katalog perpustakaan nasional.

5. Informasi Penerbit

Buku asli mencantumkan identitas penerbit secara jelas, mulai dari nama, logo, hingga alamat penerbit. Informasi ini bisa ditemukan di halaman awal buku. Sementara itu, buku bajakan sering kali tidak mencantumkan penerbit sama sekali, atau menggunakan nama penerbit yang tidak terverifikasi keberadaannya.

6. Kualitas Jilidan

Jilidan buku asli biasanya rapi dan kuat, dirancang agar tahan lama dan tidak mudah rusak meskipun sering dibaca. Buku bajakan cenderung memiliki jilidan yang ringkih, dengan lem yang mudah lepas dan halaman yang gampang copot.

7. Sumber Pembelian

Tempat pembelian juga bisa menjadi indikator keaslian buku. Buku asli umumnya dijual di toko buku resmi, situs penerbit, atau platform digital yang terpercaya. Membeli buku dari penjual tidak resmi atau toko daring tanpa reputasi dapat meningkatkan risiko mendapatkan buku bajakan.

Dengan mengenali perbedaan ini, pembaca dapat berkontribusi dalam mendukung ekosistem literasi yang sehat. Membeli buku asli bukan hanya soal kualitas, tetapi juga bentuk apresiasi terhadap kerja keras para penulis dan insan perbukuan yang terlibat di dalamnya.

D
Daniel R
Penulis
  • Tag:
  • Buku
  • Membaca

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE