Cole Palmer Santai Tapi Mematikan: Siap Rebut Posisi di Tim Utama Inggris
JAKARTA, GENVOICE.ID - Cole Palmer mungkin terlihat tenang dan tak banyak bicara, tapi jangan tertipu-gelandang Chelsea ini tengah bersiap mengunci tempat di skuad utama Inggris untuk Piala Dunia mendatang. Dari obrolannya saat pemusatan latihan timnas di resor mewah Camiral, jelas terlihat sisi santainya, tapi juga ambisinya yang besar.
Alih-alih memanfaatkan fasilitas golf kelas dunia, Palmer justru lebih memilih waktu luangnya untuk bermain PlayStation. Ia bahkan mengaku sempat tertidur saat menonton balapan Formula Satu, dan dengan santai menyebut orang-orang di London sebagai "moody" karena gaya hidup yang terlalu sibuk.
Namun di balik sikap cuek khas Manchester-nya, Palmer menyimpan tekad besar. Ia bicara soal bagaimana Chelsea mengakhiri musim dengan meyakinkan dan membungkam kritik yang sempat meragukan mereka lolos ke Liga Champions. Kemenangan di laga penutup musim kontra Nottingham Forest jadi momen pembuktian yang ia sebut sebagai "kelegaan".
Meski pernah mendapatkan medali Liga Champions saat masih berseragam Manchester City, Palmer merasa belum pantas disebut juara karena minim kontribusi langsung. "Aku memang punya medalinya, tapi rasanya belum layak," ujarnya.
Kini, fokusnya tertuju penuh ke timnas Inggris. Setelah absen di pemanggilan pertama pelatih Thomas Tuchel karena cedera, Palmer ingin menunjukkan kemampuannya dalam laga kualifikasi Piala Dunia kontra Andorra akhir pekan ini, serta uji coba melawan Senegal minggu depan.
Persaingan di lini tengah Inggris begitu ketat. Selain Palmer, ada dua nama besar: Jude Bellingham dan Phil Foden. Namun dengan fleksibilitas dan visi bermain yang ia miliki, Palmer yakin bisa memberi perbedaan. "Musim lalu aku banyak main di sisi sayap, sekarang lebih ke tengah. Di mana pun pelatih minta, aku siap," katanya.
Ketika Inggris tertinggal di final Euro 2024 melawan Spanyol, Palmer-lah yang menyamakan kedudukan dari bangku cadangan-meskipun Inggris akhirnya kalah 2-1. Aksi itu membuktikan bahwa dia bisa jadi pembeda, bahkan di level tertinggi.
Hal yang sama juga ia tunjukkan di final UEFA Conference League saat Chelsea membalikkan keadaan melawan Real Betis. Setelah sempat tertinggal, Palmer memilih berhenti bermain aman dan mulai menekan ke depan. Dua assist-nya memastikan kemenangan telak 4-1 bagi The Blues.
Sempat melewati periode sulit tanpa gol selama 18 pertandingan, Palmer akhirnya bangkit dan menutup musim dengan 15 gol serta 12 assist. Ia mengakui bahwa masa-masa itu membuatnya frustrasi, tapi kini ia merasa lebih kuat.
"Aku sempat mikir, 'Kok nggak jalan-jalan ya?' Tapi semua orang bilang fase seperti itu pasti ada. Yang penting, sekarang aku sudah lewat, dan aku jadi lebih siap," katanya sambil tersenyum tipis.
Dengan sikap tenang dan performa yang semakin matang, Palmer bukan hanya calon andalan Chelsea-tapi juga salah satu pemain paling menjanjikan di masa depan timnas Inggris.
0 Comments





- Mohamed Salah Pecahkan Rekor dan Raih Gelar Pemain Terbaik Premier League
- PlayStation Network Alami Gangguan
- Bersejarah dan Penuh Makna! Ini Alasan Paus Robert Francis Prevost Pilih Nama Leo XIV
- Apple Watch Bantu Wasit NHL dengan Notifikasi Real-Time
- Rupiah Cetak Rekor Terendah, IHSG Anjlok Imbas Tarif AS
- Aktris Lynne Marie Stewart Meninggal Dunia Setelah Sakit Mendadak
- Bella Thorne Bongkar Kelakuan Mickey Rourke yang Bikin Trauma di Lokasi Syuting, Sebut Sang Aktor "Menjijikkan"
- Ketua DPR RI Pastikan Akan Selidiki Dugaan Intimidasi terhadap Mahasiswa UII
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!