OpenAI Luncurkan Model AI Terbesar yang Pernah Ada

JAKARTA, GENVOICE.ID - OpenAI telah merilis GPT-4.5, model kecerdasan buatan terbaru yang diklaim sebagai yang terbesar yang pernah mereka kembangkan. Model ini, yang diberi kode nama Orion, dilatih menggunakan lebih banyak data dan daya komputasi dibandingkan dengan versi sebelumnya.

CEO OpenAI, Sam Altman, menyatakan bahwa peluncuran GPT-4.5 dilakukan secara bertahap karena keterbatasan unit pemrosesan grafis (GPU) yang tersedia. Saat ini, model ini dapat diakses oleh pelanggan ChatGPT Pro dengan biaya berlangganan 200 dolar per bulan (sekitar Rp3.274.580 per bulan). OpenAI juga mengumumkan bahwa pengguna ChatGPT Plus dan ChatGPT Team akan mendapatkan akses ke model ini dalam waktu dekat.

Sementara itu, perkembangan teknologi AI juga memunculkan diskusi terkait etika penggunaannya. Sebuah demo dari Optifye.ai, startup yang tergabung dalam program akselerator Y Combinator, mendapat kritik luas di media sosial setelah menampilkan perangkat lunak berbasis AI yang memungkinkan pemilik pabrik memantau pekerja mereka secara real-time. Kritikan tersebut menyebabkan Y Combinator menghapus demo tersebut dari platformnya.

Selain OpenAI, perusahaan teknologi lain juga terus mengembangkan produk berbasis AI. Amazon, misalnya, memperkenalkan Alexa+, layanan terbaru dari asisten virtual Alexa yang dilengkapi fitur berbasis AI generatif. Layanan ini tersedia dengan biaya 19,99 dolar per bulan (sekitar Rp318.387 per bulan), namun pelanggan Amazon Prime dapat mengaksesnya secara gratis. Amazon juga meluncurkan Alexa.com, platform berbasis web untuk penggunaan jangka panjang, serta versi terbaru dari aplikasi Alexa dengan antarmuka dan fitur yang diperbarui.

Peluncuran GPT-4.5 menunjukkan perkembangan pesat dalam teknologi kecerdasan buatan, meskipun tantangan terkait infrastruktur dan etika tetap menjadi perhatian utama di industri ini.