Red Bull Sebut Uji Coba F1 dengan Ford Akan Jadi Momen Bersejarah

JAKARTA, GENVOICE.ID - Per tahun 2025 ini, raksasa transportasi Ford berpartisipasi dalam hampir semua kejuaraan balap utama di dunia tanpa memiliki pabrikan sendiri. Misalnya, tim NASCAR yang dijalankan oleh Roger Penske, program GT3 yang dikelola oleh Multimatic, dan M Sport menangangi program reli. Dalam acara peluncuran divisi motorsport Ford minggu lalu, direktur global Ford Performance, Mark Rushbrook, menjelaskan bagaimana Ford dan Red Bull Racing memutuskan untuk bekerja sama dan alasan Ford kembali ke Formula 1.

Menurut Rushbrook, Ford tidak ingin memiliki tim sendiri. Ford pernah mencoba untuk memiliki tim, namun hasilnya tidak bagus. "Kami melihat bagaimana regulasi teknis berkembang, terutama dengan meningkatnya elektrifikasi melalui sistem hybrid. Saat itu, CEO Ford Jim Farley, ketua eksekutif Bill Ford, dan saya mulai mendiskusikan, 'Apakah masuk akal jika kami kembali ke F1?'" lanjut Rushbrook, dikutip dari Car and Driver, Selasa (4/2).

Red Bull Sebut Uji Coba F1 dengan Ford Akan Jadi Momen Bersejarah
- (Dok. Racecar Engineering).

Ford baru benar-benar mempertimbangkan kembali ke F1 setelah kemitraan Red Bull dengan Porsche gagal pada tahun 2022. Setelah jelas bahwa kesepakatan dengan Porsche tidak akan terjadi, Rushbrook menghubungi Pat Symonds, mantan kepala teknis Formula 1, untuk meminta kontak Christian Horner, bos Red Bull Racing.

Pertemuan awal yang dijadwalkan hanya 30 menit justru berlangsung lebih dari dua jam. "Menurut saya, ini adalah kecocokan yang hampir sempurna," ujar Rushbrook.Horner, CEO Red Bull Racing, juga antusias dengan kerja sama ini. "Ford punya sejarah besar di dunia balap. Mereka telah memenangkan banyak kejuaraan dan memiliki banyak kesuksesan di F1. Ini adalah merek yang sangat identik dengan Amerika dan dunia motorsport," ujar Horner.

Dua minggu setelah pertemuan di Milton Keynes, diskusi lanjutan digelar di Austin sebelum Grand Prix Amerika Serikat. Sebulan kemudian, tim Red Bull bertemu dengan Farley dan Ford di markas Ford di Michigan, Amerika Serikat.

Saat ini, Ford dan Red Bull Powertrains tengah fokus mengembangkan mesin baru yang akan debut pada 2026. Horner mengakui bahwa ada tantangan besar yang harus dihadapi. Ia menjelaskan bahwa mereka memiliki waktu 48 minggu untuk pengembangan dan uji ketahanan guna memastikan mesin siap bersaing.

Horner juga menambahkan bahwa mereka belum mengetahui strategi para kompetitor, tetapi dalam setahun ke depan, mobil dengan mesin Red Bull-Ford diperkirakan akan memasuki pit lane di Barcelona untuk pertama kalinya, yang menurutnya akan menjadi momen bersejarah.

Menurut Horner, kembalinya logo Ford ke Formula 1 pada tahun depan akan menjadi sesuatu yang sangat luar biasa. Ia menilai bahwa hal ini merupakan kabar baik, baik bagi Ford maupun bagi Red Bull.

D
Daniel
Penulis
  • Tag:
  • Windows
  • teknologi
  • Tips

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE