Ramai Ditolak Alumni dan Publik, ITB Batal Buka Kampus di PIK 2! Ini Alasannya

JAKARTA, GENVOICE.ID - Institut Teknologi Bandung (ITB) resmi membatalkan rencana pembukaan program Pascasarjana Ekonomi Syariah Berbasis Digital di Menara Syariah, kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Tangerang.

Dilansir dari Antara, keputusan ini diambil usai gelombang penolakan dari masyarakat, mahasiswa, dan alumni ITB.

Ramai Ditolak Alumni dan Publik, ITB Batal Buka Kampus di PIK 2! Ini Alasannya
- (Dok. Antara).

Wakil Rektor Bidang Komunikasi, Kemitraan, Kealumnian, dan Administrasi ITB, A Rikrik Kusmara, mengatakan bahwa ITB akan mengkaji ulang rencana kerja sama tersebut secara menyeluruh. "Bukan hanya aspek pendidikan, tapi juga mempertimbangkan isu sosial, lingkungan, dan pembangunan berkelanjutan," ujarnya, Senin (30/6) di Bandung.

Program ekonomi syariah digital yang digagas ITB sebenarnya merupakan yang pertama di Indonesia dan tetap akan dikembangkan, namun difokuskan di kampus-kampus yang sudah dimiliki ITB seperti di Jakarta, Bandung (Ganesha), Jatinangor, dan Cirebon.

Sejak 2007, ITB memang telah mengembangkan pendidikan di bidang keuangan dan perbankan syariah, bekerja sama dengan berbagai institusi nasional maupun internasional. Tawaran pembukaan kampus S2 di Menara Syariah PIK 2 sendiri baru datang pada 2025, seiring rencana pengembangan kawasan tersebut menjadi pusat ekonomi syariah terbesar di Asia Tenggara.

Namun, sejak penandatanganan nota kesepahaman dengan PT Kukuh Mandiri Lestari pada 23 Juni lalu, respons publik langsung menghangat. Kritik datang dari berbagai pihak, termasuk tokoh publik Said Didu, yang menilai bahwa ITB sebagai institusi pendidikan seharusnya menjadi penjaga moral publik dan tidak terlibat dalam proyek kontroversial seperti PIK 2-yang dinilai memiliki banyak persoalan sosial dan lingkungan.

Menanggapi polemik tersebut, ITB akhirnya memilih mundur. "Dengan kerendahan hati kami memohon maaf atas munculnya berbagai isu. Kami berterima kasih atas perhatian masyarakat dan alumni, yang menunjukkan kecintaan terhadap ITB sebagai institusi publik," ujar Rikrik.

Langkah ini menjadi sinyal bahwa ITB tetap menjaga integritasnya sebagai perguruan tinggi negeri yang berdiri di atas kepentingan publik dan pembangunan berkelanjutan. Sementara itu, pengembangan program ekonomi syariah digital akan terus dilanjutkan dengan pendekatan lebih hati-hati dan partisipatif.

M
M Ihsan
Penulis
  • Tag:
  • PIK 2
  • Universitas
  • Insitut Teknologi Bandung

0 Comments

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!

Kirim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE