Intip Karakter Perempuan Film Pengepungan Bukit Duri yang Bikin Baper dan Deg-degan Sekaligus

JAKARTA, GENVOICE.ID - Film Pengepungan Bukit Duri menjadi salah satu film yang wajib di tonton di 2025 ini. Menceritakan tentang kondisi Indonesia yang suram dan kacau pada masa depan.

Film ini berlatar di Indonesia pada tahun 2027, menggambarkan keadaan yang kacau dan mengalami kemunduran. Salah satu set menarik dalam film ini adalah SMA Bukit Duri, yang dibangun di atas bangunan bersejarah di Bandung, Laswi Heritage.

Selain itu, ada juga set lain yang menampilkan latar belakang kehidupan bawah tanah (underground) sebagai simbol kemunduran, meskipun secara waktu, film ini menggambarkan masa depan.

Kenalan Lebih Dekat Dengan Karakter Film

Dalam unggahan sosial media X, sutradara film 'Pengepungan Bukit Duri' Joko Anwar jelasin beberapa karakter yang main di film tersebut. Mereka adalah orang-orang hebat yang memerankan karakter di film itu.

Pertama ada Hana Pitrashata yang berperan sebagai Diana (Valdiana Raharjo), seorang guru bimbingan bimbingan konseling yang punya luka masa lalu tapi memilih buat menyembuhkan orang lain.

"Karakter Diana dibentuk dari trauma keluarga yang berat. Pengalaman hidup ini membuat Diana tumbuh menjadi seorang yang nurturing dan empatik," dikutip dari akun X Joko Anwar.

Bukan hanya Diana, Joko juga jelasin Silvi Meilani yang diperankan oleh Sheila Kusnadi. Ternyata, mencari karakter ini jadi salah satu proses terlama loh.

"Mencari aktor muda yang bisa, dalam durasi singkat, menampilkan range emosi yang luas dari mulai kepolosan remaja hingga trauma mendalam adalah hal yang sangat berat," ujar Joko.

Perjalanan Sheila ternyata cukup mentereng nih dalam dunia film. Ia memulai karir dalam sinetron Dari Jendela SMP di SCTV. Itu saja? tentu tidak, Ia pernah tampil di film Anak Garuda (2020) dan serial web seperti Halusinasi 2. Nah, baru-baru ini Ia juga tampil di film Perang Kota (2025).

Bagi Anwar, karakter Silvi yang diperankan Sheila ini sungguh menggetarkan. Ia bisa menampilkan jiwa seorang remaja yang bisa dikatakan sudah kehilangan segalanya.

Selanjutnya ada Shindy Huang yang berperan sebagai Vera Lestama. Karakter ini ternyata penting banget dalam film ini, dimana dunia sedang dipenuhi kekerasan dan ketidakadilan,Vera datang seperti membawa harapan.

Karakter Vera ini membawa sifat yang jarang banget muncul di film berbau kekerasan. Ia tampil untuk mendengarkan, merangkul, bahkan menormalkan orang-orang yang tersisih. Karakter ini memberikan ruang untuk manusia, agar tetap jadi manusia. Memang bisa jadi pembeda ya karakter ini.

"Oleh karenanya, Vera harus dimainkan oleh seorang aktor yang memiliki kedalaman emosi dan kemampuan untuk memancarkan harapan dan good vibe bahkan dalam tindakan terkecilnya," jelas Joko.

Lia Lukman yang berperan sebagai Silvia Meilani dewasa juga tampil dalam film ini dengan sangat natural. Dengan aktingnya bisa membuat penonton berpikir kalau Ia sudah sering main film loh. Nah, gimana kira-kira? pasti keren banget kan.

Lia juga merupakan istri salah satu aktor terbaik Indonesia, Lukman Sardi. Lia juga jadi simbol dari perempuan-perempuan yang dipinggirkan serta dilupakan oleh sistem.

"Lewat performa Lia yang penuh empati, Silvi bukan hanya korban. Ia adalah pengingat, Ia adalah suara yang tak boleh dilupakan," sambungnya.

Karakter terakhir yang sang sutradara jelaskan ada Satine Zaneta sebagai Dorothy Susatyo (Dotty). Ternyata eh ternyata, Zatine juga salah satu penyanyi Indonesia favorit Joko Anwar. Ia merasa Zatine bisa menghidupkan karakter Dotty yang sangat kompleks ini.

"Karakter Dotty ini sangat kompleks, siswi cerdas yang mengalami pengkhianatan yang dianggap sebagai penyelamat keluarga," jelasnya.

Hal menarik dari karakter ini yaitu orang yang cerdas tapi berubah jadi pribadi keras dan penuh amarah karena ketidakpercayaan keluarga.

Keren banget ya Gen karakter-karakternya, pasti seru banget nih aktingnya. Kamu udah nonton belum? jangan lupa nonton ya Gen.