Ubud Art Ground Buka Pameran Perdana "Parallels: Legacies in Flux", Kolaborasi Visual Bali & Tiongkok
Genvoice.Id - Sabtu, 2025 Juni 28 - 17:00 WIB
JAKARTA, GENVOICE.ID - Ada yang baru dan segar di jantung Ubud. Mulai 11 Juli sampai 10 Agustus 2025, Ubud Art Ground (UAG) siap menggelar pameran perdananya bertajuk "Parallels: Legacies in Flux" di Gudang Kayu, Batu Kurung Estate. Pameran ini jadi ajang temu visual antara seniman Bali dan Tiongkok, dua budaya yang kaya akan warisan, namun terus bergerak dalam pusaran kontemporer.
Lewat karya lebih dari 50 seniman, termasuk nama-nama besar seperti I Made Djirna, Satya Cipta, Made Wianta, dan Kemal Ezedine, publik akan diajak menyusuri jejak-jejak tradisi, dari lukisan Batuan dan Kamasan Bali hingga tinta klasik Tiongkok yang kini hadir dengan interpretasi baru yang lebih berani dan relevan.
- (Dok. Genvoice/Aldi).
"Ubud Art Ground merupakan sebuah platform yang kita harapkan bisa memperkaya ataupun memberikan nilai tambah terhadap nilai-nilai seni dan budaya yang berakar pada tradisi. Melalui Ubud Art Ground, kami ingin membangun jembatan yang menghubungkan antara seniman indonesia dan internasional, serta menciptakan ruang budaya yang dinamis, berakar kuat pada tradisi namun terbuka terhadap dunia," kata Direktur Ubud Art Ground, Yuanita Sawitri.
Bukan cuma soal karya, pameran ini juga menghadirkan pengalaman penuh lewat tur kuratorial, diskusi publik, pertunjukan musik, pasar artisan, hingga workshop. Semua dikemas dalam suasana alami khas Ubud, di lahan seluas 5000 m², dengan Gudang Kayu sebagai ruang utamanya, sebuah galeri yang dirancang sebagai tempat pertemuan ide, generasi, dan ekspresi.
Pameran ini juga didukung penuh oleh Yayasan Satya Djaya Raya, yang ingin menjadikan UAG sebagai ruang lintas generasi dan budaya, tempat edukasi, pelestarian, dan keberlanjutan seni bisa tumbuh bersama.
"Melalui UAG kami berharap dapat menciptakan ruang yang inklusif bagi penggiat, pemerhati, penikmat, serta komunitas seni dan budaya tentu sekaligus menumbuhkan dan melestarikan ekosistem seni yang berkelanjutan menjadikannya sebagai titik temu kreativitas lintas generasi dan lintas budaya,"tutur Direktur Yayasan Satya Djaya Raya, Yulia Kurniawan.
Catat tanggalnya!
Pembukaan khusus undangan: 11 Juli 2025
Terbuka untuk umum: Mulai 12 Juli 2025
Jam buka: Setiap hari, pukul 10.00 - 18.00 WITA
Bersiaplah menjelajahi warisan yang terus bergulir, dalam pameran yang menyatukan masa lalu dan masa depan seni rupa Asia.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!