Hubungan Trump dengan Zelenskyy Membaik Usai Pertemuan di Vatikan, Trump Desak Rusia Hentikan Serangan
JAKARTA, GENVOICE.ID - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan bahwa hubungannya dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, membaik setelah pertemuan tatap muka di Vatikan pada Minggu (27/4). Dalam keterangannya kepada wartawan di New Jersey, Trump menilai Zelenskyy sebagai sosok yang "ingin melakukan sesuatu yang baik untuk negaranya" dan "sedang bekerja keras".
Trump juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap Rusia, menyusul serangan udara terbaru ke Ukraina setelah adanya diskusi antara Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan utusan perdamaian Amerika Serikat, Steve Witkoff. "Saya sangat kecewa bahwa misil-misil masih diluncurkan oleh Rusia," ujar Trump.
Saat ditanya mengenai permintaan Zelenskyy, Trump menyebut bahwa Presiden Ukraina itu kembali mengajukan permintaan tambahan bantuan militer, seperti yang telah dilakukan selama tiga tahun terakhir.
Menanggapi pertanyaan tentang harapannya terhadap Putin, Trump mengatakan, "Saya ingin dia berhenti menembak, duduk, dan menandatangani kesepakatan. Saya percaya kita sudah memiliki kerangka perjanjian." Namun, ketika ditanya apakah ia mempercayai Putin, Trump memilih untuk menunda jawabannya. "Saya akan beri tahu dalam dua minggu," katanya tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Trump menambahkan bahwa pertemuannya dengan Zelenskyy berlangsung positif dan memperbaiki hubungan yang sebelumnya sempat menegang akibat perbedaan pendapat yang terekam kamera. Ia menggambarkan Zelenskyy kini sebagai sosok yang "lebih tenang" dan "lebih memahami situasi", serta yakin bahwa pemimpin Ukraina tersebut ingin mencapai kesepakatan damai.
Selain membahas Ukraina, Trump juga menyinggung perkembangan perdagangan dengan Tiongkok. Ia mengklaim adanya "sedikit kemajuan" dalam pembicaraan, meskipun pihak Tiongkok menyatakan bahwa negosiasi saat ini tidak berlangsung. Trump mengaitkan situasi tersebut dengan tarif impor sebesar 145% yang baru ia tetapkan.
Dalam kesempatan yang sama, Trump turut menanggapi kabar kematian Virginia Giuffre, salah satu korban dalam kasus Jeffrey Epstein, yang dilaporkan meninggal dunia karena bunuh diri. Ia menyebut peristiwa itu sebagai "hal yang sangat menyedihkan" bagi semua korban.
Trump sendiri diketahui memiliki hubungan sosial di masa lalu dengan Epstein, termasuk terekam dalam video tahun 1992 saat menghadiri sebuah pesta di Mar-a-Lago, klub milik Trump di Florida.
0 Comments





- Xi Jinping Umumkan Strategi Baru untuk Hadapi Dampak Perang Dagang dengan AS
- Film "Superman" Tampilkan Trailer Penuh yang Bikin Penasaran, James Gunn Kembali Jadi Sutradara
- Sorloth Bawa Atletico Menang 4-0 atas Real Sociedad, Cetak 4 Gol dan Pecahkan Rekor
- Tuchel Sindir Sikap Pemain Inggris Usai Menang Tipis atas Andorra
- Bayern Munich Harus Puas Berbagi Poin dengan Union Berlin
- Dewi Perssik Kurban 17 Sapi Sekaligus: "Saya Ini Banyak Dosa, Jadi Harus Banyak Berbagi"
- Calvin Harris Siap Jadi Ayah, Sang Istri Umumkan Cuti Melahirkan di Siaran Langsung
- Awas Spoiler! Ini Penjelasan Ending dari Film 'Sinners'
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama berkomentar!