Pemangkasan Pohon Mahoni di Tebet Cegah Risiko Tumbang Selama Musim Hujan

JAKARTA, GENVOICE.ID - Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Selatan (Sudin Tamhut Jaksel) memangkas empat pohon mahoni setinggi 12 meter di Jalan Tebet Timur Dalam Raya, Tebet, untuk mencegah terjadinya pohon tumbang, terutama menjelang musim hujan.

"Pada musim hujan ini, pohon-pohon dengan usia tua dan kondisi keropos rentan tumbang. Pemangkasan ini dilakukan untuk menjaga keselamatan dan mencegah gangguan bagi warga sekitar," ujar Suryadi, Pengawas Penopingan Sudin Tamhut Jaksel, dikutip dari Antara, Senin (21/4).

Pemangkasan pohon yang melibatkan delapan personel ini dilaksanakan dengan menggunakan peralatan seperti tali tambang, golok, gergaji mesin, dan mobil dumptruck untuk mengangkut sampah ranting bekas pemangkasan.

Lurah Tebet Timur, Lukman Haris, menyampaikan bahwa permintaan untuk pemangkasan ini datang dari warga yang khawatir dengan kondisi pohon yang semakin lebat. "Pohon-pohon yang sudah sangat lebat ini rawan tumbang, dan dengan adanya penopingan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada Kasatpel Pertamanan dan tim penopingan," katanya.

Pemangkasan pohon bertujuan untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat, serta menjaga kestabilan lingkungan sekitar.

Pemerintah Kota Jakarta Selatan berencana untuk mengolah sampah ranting bekas pemangkasan menjadi kompos di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Kandang, Jagakarsa. Sejak Januari hingga Maret 2025, Sudin Tamhut Jaksel telah memangkas total 3.653 pohon untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan.

Dari total tersebut, 579 pohon telah dipangkas ringan, 1.971 pohon dipangkas sedang, dan 866 pohon dipangkas berat. Selain itu, 161 pohon telah ditebang, sementara 76 pohon lainnya telah ditangani.

Penopingan pohon menjadi langkah penting dalam mengendalikan pertumbuhan pohon yang tidak teratur serta menjaga bentuk dan ukurannya agar tetap aman dan terkendali.