Demo RUU TNI Ricuh! Mahasiswa Jebol Pagar DPR, Polisi Kerahkan Water Cannon

JAKARTA, GENVOICE.ID - Aksi demonstrasi menolak pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) TNI di depan gedung DPR/MPR RI pada Kamis, (20/3) berujung bentrokan.

Dilansir dari Antara, ribuan mahasiswa dari berbagai universitas turun ke jalan, mencoba merangsek masuk ke kompleks parlemen, hingga akhirnya polisi turun tangan dengan water cannon untuk membubarkan massa.

Sejak siang, mahasiswa telah memadati kawasan Senayan. Mereka menuntut pembatalan revisi UU TNI yang disahkan dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-15 pada hari yang sama.

Sidang tersebut dipimpin langsung oleh Ketua DPR RI Puan Maharani, yang mendapat persetujuan bulat dari para anggota dewan. Keputusan itu turut disaksikan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, serta pejabat dari Kementerian Hukum dan HAM serta Kementerian Keuangan.

Tak terima dengan keputusan itu, massa aksi yang awalnya hanya menyampaikan aspirasi mulai bertindak lebih jauh. Pagar DPR yang selama ini kokoh akhirnya jebol! Tak hanya itu, beberapa mahasiswa juga berhasil merobohkan tembok beton setinggi 1,5 meter yang menghalangi jalan mereka.

Situasi semakin memanas ketika beberapa demonstran nekat mencoba memasuki pelataran gedung DPR. Polisi yang sudah bersiaga dengan tameng dan tongkat segera membentuk barikade untuk menghalau massa.

Namun, usaha itu tak cukup untuk menghentikan demonstrasi mahasiswa yang terus mendesak masuk. Akhirnya, polisi menyemprotkan air bertekanan tinggi dari mobil water cannon, memukul mundur demonstran yang semakin beringas.

Hingga pukul 19.45 WIB, polisi mulai melakukan penyisiran di Jalan Gatot Subroto untuk membubarkan massa yang masih bertahan. Lewat pengeras suara, petugas memberikan peringatan terakhir sebelum akhirnya mulai memukul mundur para demonstran.

Pada pukul 20.15 WIB, lokasi demo resmi steril. Massa aksi yang tersisa terpaksa mundur setelah aparat bergerak lebih agresif. Mahasiswa dari berbagai universitas secara bertahap meninggalkan lokasi. Ada yang berlarian ke arah kendaraan mereka, ada pula yang memilih mundur perlahan.

Polisi kemudian memastikan kawasan sekitar DPR benar-benar kosong, membuka kembali akses Jalan Gatot Subroto yang sempat lumpuh akibat aksi ini.

Aksi yang berlangsung berjam-jam itu mungkin tak membuahkan hasil seperti yang diharapkan masyarakat karena pada akhirnya RUU TNI tetap disahkan, namun satu hal yang pasti, perlawanan massa aksi tak pernah padam, Gen!