Kunto Aji Cerita Gagal Kolaborasi dengan Gustiwiw: "Dua Minggu Sebelum Wafat, Kami Masih Sempat Ngobrol"

JAKARTA, GENVOICE.ID - Kabar kepergian kreator muda dan musisi Gusti Irwan Wibowo atau Gustiwiw masih menyisakan duka mendalam bagi sahabat-sahabat terdekatnya, termasuk Kunto Aji. Pelantun "Rehat" itu menjadi salah satu sosok yang hadir langsung dalam pemakaman Gustiwiw di TPU Jati Sari, Bekasi, Minggu (15/6).

Melansir dari KapanLagi.com, Selasa (17/6), Kunto mengaku sangat terkejut saat pertama kali menerima kabar duka itu. Lewat grup pertemanan mereka, informasi kepergian Gusti datang begitu mendadak, tanpa adanya tanda-tanda sakit sebelumnya.

Kunto menuturkan bahwa dirinya dan Gusti sebenarnya sudah merancang sebuah proyek bersama. Namun, kolaborasi itu belum sempat terwujud lantaran mereka belum sempat bertemu kembali untuk mematangkan rencana.

"Iya, kita sempat ngobrol soal proyek bareng. Tapi ya belum sempat ketemu, akhirnya nggak kejadian," kenang Kunto.

Terakhir kali mereka bertatap muka adalah sekitar dua minggu sebelum Gusti berpulang. Saat itu, mereka hanya berbincang ringan di sebuah acara. Kini, momen itu menjadi pertemuan terakhir mereka.

Menurut Kunto, Gusti adalah pribadi yang mampu menjalin relasi baik lintas komunitas. Dari dunia musik, stand-up comedy, hingga produksi konten digital, almarhum dikenal dan dihargai karena kepribadiannya yang positif.

"Dia itu orangnya fleksibel, bisa masuk ke berbagai kalangan. Etikanya bagus, dan secara pribadi memang sangat menyenangkan," puji Kunto.

Bagi Kunto, meninggalnya Gusti bukan hanya kehilangan bagi teman-teman dekatnya, tapi juga bagi ekosistem kreatif di Indonesia. Meski masih berusia muda, karya dan semangat Gusti dinilai sudah memberi dampak berarti.

"Dia sudah memberikan contoh dan warisan yang kuat buat generasi kreatif baru," ucap Kunto.

Tak hanya mendoakan, Kunto juga mengajak publik untuk mengenang Gusti lewat karya-karya yang ditinggalkannya. Menurutnya, itulah cara terbaik untuk terus merayakan kehadiran Gustiwiw meski ia telah tiada.

"Kita bisa terus rayakan keberadaan dia lewat karyanya, juga kebaikan-kebaikannya. Itu yang paling penting sekarang," pungkas Kunto Aji dengan mata yang berkaca-kaca.