Jangan Asal Beli! Ini Ciri Sepatu Lari yang Bikin Kamu Gampang Cedera

JAKARTA, GENVOICE.ID - Lari emang kelihatan simpel, ya, Gen? Tinggal pakai sepatu, keluar rumah, terus tinggal lari. Tapi, siapa sangka kalau faktor kecil kayak model sepatu justru bisa jadi pemicu utama cedera saat berlari.

Penelitian baru dari Universitas Florida bikin banyak pelari berpikir ulang soal sepatu yang mereka pakai. Ternyata, sepatu dengan hak atau busa yang tebal bisa bikin kaki kamu makin rentan cedera. Padahal, banyak banget sepatu lari di luar sana yang justru promosiin bantalan super empuk sebagai keunggulan. Nah, sekarang waktunya kamu tahu fakta aslinya!

Tebal Bukan Berarti Aman, Justru Bikin Keseleo?

Sepatu lari dengan sol tinggi dan bantalan tebal emang terasa empuk dan nyaman. Tapi menurut peneliti dari Pusat Kinerja Olahraga Universitas Florida, jenis sepatu kayak gini justru bisa bikin keseimbangan tubuh kamu goyah, lho.

Menurut Lori Diamos, seorang spesialis gerakan fungsional, busa tebal di sepatu lari bisa bikin tubuh kamu terlalu bergantung pada sepatu untuk menopang stabilitas. Akibatnya, otot dan sendi kamu malah gak kerja maksimal, dan inilah yang bisa berujung ke cedera seperti pergelangan kaki terkilir atau lutut nyeri.

"Hal ini memaksa Anda untuk lebih mengandalkan sepatu untuk stabilitas daripada otot dan sendi, sehingga meningkatkan risiko cedera seperti terkilirnya pergelangan kaki atau nyeri lutut," kata Diamos, dilansir dari ANTARA.

Banyak yang Salah Kira: Pikirnya Injak Depan, Ternyata Tumit!

Masalah lain yang muncul adalah kesalahan persepsi soal gaya injakan kaki. Banyak pelari yang pakai sepatu tinggi merasa mereka menginjak dengan kaki bagian depan dulu (forefoot strike), padahal kenyataannya mereka mendarat di tumit (heel strike).

"Kami mengamati bahwa saat pelari berlari dengan tumit yang lebih tinggi, mereka mungkin memiliki firasat keliru bahwa kaki depan yang pertama kali menginjak dan sering kali percaya bahwa mereka adalah 'pemukul kaki depan'," kata Heather K. Vincent, PhD, peneliti utama studi ini.

Gara-gara sepatu tebal itu, sensasi pijakan ke tanah jadi kurang terasa, dan ini membuat koordinasi gerak jadi gak optimal. Kalau udah gini, risiko cedera makin tinggi karena kamu gak sadar postur tubuhmu salah.

Data Peneliti: Sepatu Flat Lebih Aman Buat Lari?

Dalam studi yang dirilis di jurnal Frontiers in Sports and Active Living, para peneliti mengumpulkan data dari 700 pelari berusia antara 12 sampai 77 tahun selama lebih dari enam tahun. Mereka meneliti berbagai faktor seperti berat sepatu, bantalan, tinggi hak, hingga kebiasaan melangkah.

Hasilnya? Pelari yang pakai sepatu datar (dengan hak rendah) punya risiko cedera lebih rendah dibanding mereka yang pakai sepatu dengan sol tinggi. Selain itu, pelari dengan sepatu flat juga lebih akurat dalam mengenali cara injakan kakinya sendiri, yang penting banget buat pencegahan cedera.

Jadi, Sepatu Kayak Apa yang Aman Buat Lari?

Gen, gak semua orang cocok pakai sepatu dengan sol tebal. Pilihan sepatu lari yang ideal itu harus sesuai sama kebutuhan dan kondisi kaki kamu sendiri. Ini beberapa hal yang bisa kamu pertimbangin:

1. Pilih sepatu dengan sol yang gak terlalu tinggi, biar sensasi pijakan ke tanah tetap terasa.

2. Pastikan tumit dan bagian depan sepatu seimbang, jangan terlalu condong ke salah satu sisi.

3. Coba lari sebentar saat fitting, rasakan apakah sepatu membantu pergerakan alami atau malah mengganggu.

4. Kalau punya riwayat cedera, konsultasi dulu ke fisioterapis atau spesialis olahraga, ya!

Sepatu Keren Belum Tentu Aman!

Lari itu bukan soal gaya atau tren, tapi soal kenyamanan dan keamanan jangka panjang. Jangan sampai kamu tergoda beli sepatu lari karena desainnya keren atau karena di-review influencer favoritmu. Yang paling penting adalah sepatu itu bisa menjaga kamu dari risiko cedera dan bantu performa lari kamu jadi lebih stabil.

Mulai sekarang, yuk jadi pelari cerdas, Gen! Pahami kebutuhan tubuhmu, dan jangan asal pilih sepatu cuma karena hype.