TikTok Makin Ketat! Orang Tua Bisa Blokir Anak dari Aplikasi di Jam Tertentu

JAKARTA, GENVOICE.ID - TikTok kembali menghadirkan pembaruan besar dalam fitur Family Pairing yang memungkinkan orang tua lebih ketat mengawasi aktivitas anak mereka di platform ini.

Dalam pengumuman yang dirilis pada Selasa, (11/3), TikTok memperkenalkan beberapa fitur baru yang dirancang untuk memberikan perlindungan lebih bagi remaja saat berselancar di aplikasi.

Family Pairing pertama kali diperkenalkan pada tahun 2020 sebagai fitur keamanan yang memungkinkan orang tua menautkan akun mereka dengan akun anak remajanya. Dengan fitur ini, mereka bisa mengatur batasan seperti durasi penggunaan aplikasi, filter konten, hingga mengontrol siapa saja yang bisa mengirim pesan langsung ke anak mereka.

"Sejak meluncurkan Family Pairing, kontrol pengasuhan anak Tiktok, lima tahun lalu kami terus menambahkan fitur-fitur baru berdasarkan masukan dari keluarga, serta panduan dari para ahli terkemuka," demikian bunyi pengumuman tersebut, dilansir dari ABC News pada Selasa, (11/3).

Kini, TikTok menambahkan dua fitur utama yang semakin memperkuat pengawasan orang tua terhadap aktivitas digital anak mereka. Fitur pertama adalah Time Away, yang memungkinkan orang tua mengatur kapan anak mereka tidak boleh mengakses TikTok, misalnya saat jam sekolah, waktu makan malam, atau menjelang tidur. Meskipun anak bisa mengajukan permintaan tambahan waktu, keputusan akhir tetap berada di tangan orang tua.

Selain itu, TikTok juga menghadirkan fitur yang memberikan transparansi lebih besar terhadap interaksi sosial anak di platform. Dengan pembaruan ini, orang tua bisa melihat siapa saja yang diikuti anak mereka, siapa yang mengikuti balik, serta akun-akun yang telah diblokir.

"Dengan peningkatan visibilitas ke dalam jaringan anak remaja mereka, orang tua akan lebih siap untuk melakukan percakapan berkelanjutan dan membantu anak remaja mereka mengembangkan keterampilan literasi digital yang mereka butuhkan," tambahnya.

Tidak hanya soal pengawasan, TikTok juga memperkenalkan fitur yang bertujuan untuk membangun kebiasaan digital yang lebih baik bagi remaja. Salah satunya adalah fitur Wind-Down Mode, yang secara otomatis menampilkan pengingat layar penuh dengan musik yang menenangkan jika pengguna di bawah 16 tahun masih aktif di aplikasi setelah pukul 10 malam.

Selain itu, TikTok juga sedang menguji fitur meditasi yang akan membantu remaja lebih mudah tidur dan mengurangi paparan konten sebelum waktu istirahat mereka.

Sejak pertama kali diluncurkan, Family Pairing terus mengalami pengembangan dengan lebih dari 15 pengaturan keamanan yang bisa disesuaikan oleh orang tua. Beberapa di antaranya mencakup feed khusus STEM, batasan waktu layar yang berbeda untuk hari kerja dan akhir pekan, serta opsi untuk mengatur ulang akun anak menjadi privat jika sebelumnya bersifat publik.

Namun, meski terus meningkatkan fitur keamanannya, TikTok tetap berada di bawah sorotan karena dianggap memiliki dampak negatif terhadap kesehatan mental remaja. Pada tahun 2021, investigasi yang dilakukan oleh Wall Street Journal menemukan bahwa algoritma TikTok dapat menampilkan konten berbahaya seperti gangguan makan, self-harm, hingga tantangan ekstrem yang berisiko bagi pengguna remaja.

TikTok juga sempat digugat oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat tahun lalu atas tuduhan mengumpulkan data anak-anak secara ilegal tanpa persetujuan orang tua. Dalam gugatannya, pemerintah AS menuding TikTok membiarkan anak-anak di bawah 13 tahun membuat akun biasa tanpa verifikasi usia yang memadai serta mengumpulkan data pribadi mereka tanpa izin.

TikTok sendiri membantah tuduhan ini dan menegaskan bahwa mereka terus berupaya menciptakan lingkungan digital yang lebih aman bagi anak-anak dan remaja. Dengan hadirnya fitur Family Pairing yang semakin canggih, TikTok berharap dapat membantu orang tua dalam membimbing anak mereka dalam menggunakan media sosial dengan lebih bijak dan bertanggung jawab.