Lupakan Paris dan Roma! 5 Destinasi di Eropa Timur Ini Jauh Lebih Epik

JAKARTA, GENVOCE.ID - Lupakan Paris dan Roma, jika Anda ingin menghindari keramaian destinasi wisata populer, Eropa Timur menawarkan pengalaman perjalanan yang lebih santai dan penuh makna, jauh dari hiruk-pikuk kota besar dan resor wisata yang dipadati turis, kawasan ini menyuguhkan keindahan alam, budaya autentik, dan sejarah yang kaya.

"Di Bosnia, hidup berjalan lebih lambat. Bukankah itu yang kita cari saat liburan? Menikmati '?ejf' serta momen-momen kecil yang membawa kebahagiaan," kata Emma Heywood dari Undiscovered Balkans, dikutip dariEuroNews, Rabu, (12/2).

Bosnia dan Herzegovina menyajikan pengalaman yang tak terlupakan. Rafting di Sungai Neretva yang jernih dan menantang, trekking di Taman Nasional Sutjeska yang memukau, hingga menjelajahi arsitektur era Ottoman yang eksotis. Dengan latar belakang sejarah yang penuh makna, tahun 2025 akan menandai 30 tahun sejak berakhirnya Perang Bosnia.

"Tempat ini nyata, indah, dan penuh ketahanan," tambah Emma.

Perjalanan dengan kereta bisa menjadi opsi menarik. Dari London St Pancras, Anda dapat melakukan perjalanan dua minggu yang melintasi Matera di Italia, Albania, hingga Mostar dan Sarajevo. Dalam perjalanan pulang, singgahlah di Montenegro dan Zagreb, Kroasia.

Simona Muneanu dari Absolute Carpathian menyebut Rumania sebagai negeri kontras.

"Kami punya pegunungan tertua dan daratan termuda," katanya, merujuk pada Pegunungan Carpathian dan Delta Danube yang terus berkembang.

Bagi para pecinta alam, Delta Danube adalah surga bagi lebih dari 300 spesies burung, sementara Pegunungan Carpathian masih menjadi rumah bagi serigala dan beruang cokelat. Namun, Rumania juga menawarkan sisi lain, resor bergaya komunis di Laut Hitam yang bertolak belakang dengan alam liarnya.

"Ini seperti kembali ke masa lalu, tetapi dengan internet berkecepatan tinggi," ujar Simona.

Ikuti tur berbasis alam yang membantu konservasi habitat predator besar Rumania. Tur mengamati beruang atau melacak jejak serigala di Pegunungan Carpathian dilakukan dengan akomodasi milik warga lokal dan melibatkan para peneliti satwa liar.

Daya tarik Georgia tidak hanya terletak pada Pegunungan Kaukasus yang menjulang, tetapi juga pada sejarah dan tradisi yang kental. Negara ini dikenal sebagai tempat kelahiran anggur, dengan warisan pembuatan anggur sejak abad ke-8.

"Duduk di meja panjang dengan hidangan khas seperti khinkali (pangsit), khachapuri (roti keju), dan mtsvadi (daging panggang), sembari seorang tamada (pemimpin toast) memandu perbincangan, adalah pengalaman yang menggambarkan kehangatan Georgia," kata Tatev Manucharyan dari Arara Tour.

Gunakan jasa pemandu lokal yang dapat mengungkap kisah-kisah yang tersembunyi dalam sejarah Georgia, sekaligus menunjukkan tempat terbaik untuk mencicipi manisan tradisional.

Jika ingin menikmati pantai tanpa keramaian, Curonian Spit di Lithuania yang masuk dalam daftar UNESCO adalah pilihan sempurna. Untuk pelancong musim dingin, kota tua Tallinn di Estonia tampak seperti negeri dongeng saat tertutup salju. Sementara itu, penggemar sejarah bisa mengunjungi Museum Pendudukan Latvia di Riga.

Namun, daya tarik terbesar kawasan Baltik adalah jalur sepedanya yang luas. Rute bersepeda yang mayoritas datar melintasi pedesaan yang tenang, hutan tua, taman nasional, dan kota-kota bersejarah, menjadikannya pilihan sempurna bagi pencinta perjalanan santai.

Ikuti tur sepeda yang menghubungkan ibu kota tiga negara, Vilnius, Riga, dan Tallinn, sambil menikmati perhentian di taman nasional, pulau-pulau indah, dan makan siang bersama penduduk setempat.

Dengan air yang paling jernih di dunia, Slovenia adalah destinasi sempurna bagi mereka yang gemar berenang di alam terbuka. Negara ini memiliki banyak danau dan sungai, termasuk Sungai So?a yang berwarna hijau zamrud dan Danau Bled yang ikonik.

Selain keindahan alamnya, Slovenia juga dikenal sebagai salah satu hotspot keanekaragaman hayati di Eropa. Pemerintahnya pun berkomitmen terhadap kelestarian lingkungan, dengan lebih banyak kawasan lindung Natura 2000 dibanding negara UE lainnya.