IHSG Menguat Setelah Trump Tunda Tarif Impor, Pasar Asia Ikut Kena Dampaknya
JAKARTA, GENVOICE.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi menunjukkan kenaikan yang signifikan setelah para pelaku pasar merespons positif penundaan implementasi tarif impor yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
IHSG dibuka menguat 302,62 poin atau 5,07 persen, mencapai level 6.270,61. Sementara itu, indeks LQ45 yang mencakup 45 saham unggulan, naik 44,78 poin atau 6,69 persen, berada di posisi 714,15.
"IHSG hari ini berpotensi rebound mengikuti pergerakan bursa AS karena melemahnya tensi perang dagang setelah Presiden Trump menunda pengenaan tarif 90 hari, kecuali untuk China," ujar Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman di Jakarta, dikutip Antara, Kamis (10/04).
Bursa saham Asia pagi ini menunjukkan kenaikan, antara lain indeks Nikkei yang melonjak 2.630,18 poin atau 4,46 persen ke level 34.344,21, indeks Kuala Lumpur yang bertambah 62,41 poin atau 4,46 persen ke 1.463,00, indeks Shanghai yang naik 47,38 poin atau 1,49 persen ke 3.234,19, sementara indeks Strait Times mengalami penurunan 203,86 poin atau 6,01 persen ke 3.597,55.
Penundaan Tarif 90 Hari
Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan penundaan penerapan tarif langsung selama 90 hari untuk sejumlah negara, yang memberikan sedikit kelegaan bagi para investor yang khawatir akan dampak kebijakan perdagangan AS terhadap perekonomian global.
Meskipun demikian, Gedung Putih tetap memberlakukan bea masuk sebesar 10 persen secara menyeluruh pada hampir semua impor AS. Penundaan tarif yang lebih tinggi terhadap puluhan negara ini terjadi kurang dari 24 jam setelah tarif tersebut mulai diterapkan.
Di sisi lain, Trump tetap menaikkan tarif impor dari China menjadi 125 persen. Kenaikan tarif ini sebagai respons terhadap pengumuman China yang akan memberlakukan tarif sebesar 84 persen pada barang-barang asal AS yang dimulai pada 10 April 2025.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump resmi mengumumkan kenaikan tarif barang yang masuk ke Amerika. Indonesia menjadi salah satu negara yang terkena kenaikan tarif sebesar 32 persen.
Mengacu pada data tersebut, Indonesia bukan satu-satunya negara di ASEAN yang terkena dampak kenaikan tarif barang. Negara-negara lain terdampak ada Malaysia 24 persen, Kamboja 49 persen, Vietnam 46 persen, dan Thailand 36 persen.