Pesawat Air Busan di Korsel Terbakar, Diduga Akibat Powerbank di Kabin

Genvoice.id | 30 Jan 2025

JAKARTA, Genvoice.id - Kebakaran pesawat Air Busan jenis Airbus A321 yang hendak lepas landas di Korea Selatan menyebabkan tujuh orang terluka dan terpaksa melakukan evakuasi darurat di landasan pacu pada Selasa, (28/1) malam, seperti dilansir dari Telegraph.

Kebakaran ini terjadi beberapa saat sebelum pesawat lepas landas, dan menurut laporan media lokal, diduga disebabkan oleh baterai portabel atau powerbank yang disimpan di kompartemen atas kabin.

Pesawat ini seharusnya menuju Hong Kong dari Bandara Internasional Gimhae di Busan. Namun, penerbangan terhenti setelah api menyebar di bagian belakang pesawat, kata para pejabat. Sebanyak 169 penumpang dan tujuh kru berhasil keluar melalui seluncuran karet darurat.

Awalnya, pihak berwenang melaporkan tiga orang terluka, namun jumlah ini kemudian diperbarui menjadi tujuh pada Rabu (29/1) pagi, dengan satu korban masih dirawat di rumah sakit.

Kebakaran ini menyebabkan hampir setengah dari badan pesawat terbakar, meskipun sayap dan mesin di kedua sisi pesawat tidak rusak. Di sisi lain, penyebab kebakaran masih dipastikan dalam proses penyelidikan.

"Belum jelas kapan kami bisa mengungkapkan hasil investigasi penyebab kebakaran tadi malam," kata juru bicara Kementerian Perhubungan Korea Selatan, dikutip AFP pada Rabu, (29/1).

Menurut sumber dari pihak Air Busan yang dikutip oleh surat kabar JoongAng Ilbo, kebakaran diduga terjadi ketika baterai portabel milik seorang penumpang yang disimpan di kompartemen atas terkompresi.

Sebelumnya, Korea Selatan baru saja mengalami kecelakaan penerbangan terburuk dalam sejarahnya bulan lalu, ketika pesawat Jeju Air Boeing 737-800 yang terbang dari Thailand menuju Muan mendarat darurat dan meledak menjadi bola api setelah menghantam penghalang beton di ujung landasan pacu. Kecelakaan ini menewaskan 179 dari 181 orang di dalam pesawat.

"Setelah tragedi pesawat penumpang Jeju Air, kecelakaan penerbangan lain telah terjadi, dan kami merasa sangat berduka cita kepada para penumpang dan masyarakat," ujar Menteri Transportasi Korea Selatan, Park Sang Woo dalam sebuah pernyataan, dikutip CBS News pada Rabu, (29/1).