Shock! Produksi Mobil Inggris Terjun Bebas ke Level Terendah Sejak 1949, Apa yang Terjadi?

Genvoice.id | 29 Jun 2025

JAKARTA, GENVOICE.ID - Industri otomotif Inggris sedang menghadapi krisis serius, pasalnya, produksi mobil di negeri Ratu Elizabeth anjlok ke level terendah untuk bulan Mei sejak tahun 1949, menurut data mengejutkan yang dirilis pada Jumat (27/6) oleh Society of Motor Manufacturers and Traders (SMMT).

Total produksi pada Mei 2025 hanya mencapai 49.810 unit, turun 32,8 persen dibandingkan tahun lalu (year-on-year/yoy). Ini menandai kontraksi bulan kelima berturut-turut di sektor manufaktur kendaraan Inggris.

SMMT menyebut tiga faktor utama penyebab penurunan tajam ini:

  • Pergantian model kendaraan yang memperlambat produksi sementara

  • Restrukturisasi pabrik di beberapa lokasi industri

  • Tarif tinggi dari Amerika Serikat, yang berdampak langsung pada ekspor mobil

Dampaknya paling dirasakan dalam pasar ekspor:

  • Ekspor ke Uni Eropa turun 22,5%

  • Ekspor ke Amerika Serikat anjlok lebih dari separuh, yakni 55,4%

Pangsa pasar AS - yang selama ini menjadi tujuan ekspor utama mobil Inggris - mengalami kemunduran signifikan. Namun, kesepakatan perdagangan terbaru yang dicapai oleh pemerintahan Perdana Menteri Keir Starmer dengan Washington menjadi titik terang yang disebut-sebut dapat menstabilkan perdagangan di masa mendatang.

CEO SMMT, Mike Hawes, mengakui bahwa 2025 sejauh ini merupakan tahun yang sangat sulit bagi sektor otomotif. Namun ia tetap menyuarakan optimisme hati-hati.

"Meskipun tantangannya besar, ada tanda-tanda awal harapan. Kesepakatan dagang dan strategi industri yang tepat bisa membantu pemulihan," ujar Hawes.

Ia juga menekankan perlunya aksi cepat dari pemerintah untuk mengurangi biaya energi industri, yang masih menjadi beban besar bagi daya saing global sektor otomotif Inggris.