Trump Peringatkan Putin ‘Main Api’, Sindir Peran Biden dan Ancam Sanksi Baru
JAKARTA, GENVOICE.ID - Donald Trump kembali melontarkan kritik tajam terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin, menyebutnya "sedang bermain dengan api" setelah serangan besar-besaran Rusia ke ibu kota Ukraina, Kyiv. Mantan Presiden AS ini juga menyinggung kemungkinan dijatuhkannya sanksi baru, sekaligus menyalahkan Presiden Joe Biden atas kelanjutan konflik.
Dalam unggahan di platform Truth Social miliknya, Trump menegaskan bahwa Rusia seharusnya berterima kasih padanya karena situasi bisa jauh lebih buruk. "Kalau bukan karena saya, Rusia sudah menghadapi hal-hal yang sangat buruk - dan saya benar-benar maksud sangat buruk," tulisnya. "Putin sedang main api!"
Pernyataan tersebut datang hanya beberapa hari setelah ia menyebut Putin "gila" akibat serangan udara besar Rusia yang menewaskan lebih dari selusin warga sipil di Ukraina. Trump tidak menjelaskan secara rinci apa yang dimaksud dengan "hal buruk" yang bisa menimpa Rusia, tapi sumber dari media Wall Street Journal dan CNN menyebutkan bahwa ia tengah mempertimbangkan sanksi tambahan - yang bisa diumumkan dalam waktu dekat.
Saat ditanya oleh wartawan, Trump mengaku sedang "sangat mempertimbangkan" untuk memperketat sanksi terhadap Moskow. Gedung Putih turut menyatakan bahwa segala kemungkinan tetap terbuka, menekankan bahwa Trump mendukung tercapainya kesepakatan damai melalui jalur diplomatik.
"Perang ini terjadi karena kelalaian Joe Biden," kata juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt. "Presiden Trump ingin perdamaian, tapi tetap menjaga semua opsi di atas meja."
Selama menjabat, Trump dikenal cenderung enggan mengkritik Putin dan kerap menyampaikan pujian. Namun, sikapnya kini terlihat berubah drastis, apalagi setelah perundingan gencatan senjata antara Moskow dan Kyiv kembali menemui jalan buntu.
Ketegangan memuncak usai Rusia melancarkan serangan drone terbesar ke Ukraina akhir pekan lalu, menewaskan sedikitnya 13 orang. Trump pun mempertanyakan kondisi mental Putin. "Saya selalu punya hubungan baik dengan Putin, tapi sekarang dia benar-benar berubah. Dia sudah gila," tulis Trump.
Meski delapan hari sebelumnya sempat menelepon Putin untuk membahas gencatan senjata, Rusia tetap melanjutkan serangannya. Moskow mengklaim bahwa serangan tersebut adalah balasan atas meningkatnya serangan drone Ukraina terhadap warga sipil Rusia.
Di dalam negeri, desakan agar Trump menjatuhkan sanksi terhadap Rusia terus meningkat. Senator senior Partai Republik Chuck Grassley menyebut sudah saatnya Putin diberi tahu bahwa "permainan sudah selesai." Sementara itu, senator Lindsey Graham (Republik) dan Richard Blumenthal (Demokrat) mendorong diberlakukannya sanksi sekunder terhadap negara-negara yang masih menjalin perdagangan energi dengan Rusia.