Terungkap! Ternyata Ini Harta Peninggalan Paus Fransiskus Setelah Wafat
JAKARTA, GENVOICE.ID - Kabar duka menyelimuti umat Katolik dunia, Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun akibat stroke dan gagal jantung di Roma, tepat di Hari Raya Paskah.
Di balik kepergiannya, publik kini dibuat penasaran soal berapa sebenarnya harta kekayaan yang ditinggalkan pemimpin Gereja Katolik ini.
Meski Vatikan dikenal memiliki kekayaan luar biasa, harta pribadi Paus Fransiskus ternyata jauh dari bayangan banyak orang. Dilansir dari Hello!, kekayaan pribadi beliau diperkirakan mencapai £16 juta atau sekitar Rp330 miliar. Angka ini mencakup berbagai fasilitas yang melekat pada jabatannya, seperti kendaraan dinas, tempat tinggal, hingga pakaian resmi.
Namun, kisah hidup Paus Fransiskus selalu identik dengan kesederhanaan. Meski berhak menerima gaji tahunan sekitar £384.000 (Rp7,9 miliar), beliau justru memilih menolak gajinya. Uang tersebut konon dialihkan untuk berbagai dana amal dan kepercayaan, demi mendukung mereka yang membutuhkan.
Bahkan, menurut laporan dari Celebrity Net Worth, kekayaan pribadi Paus Fransiskus saat wafat diperkirakan hanya sekitar £100 (sekitar Rp2 juta). Sehari-harinya, semua kebutuhan hidup beliau-mulai dari makan, pakaian, hingga perjalanan-ditanggung penuh oleh Vatikan.
Berbeda dengan kekayaan pribadi Paus, nilai kekayaan Vatikan sendiri tetap bikin geleng-geleng kepala. Menurut laporan TIME, kekayaan Vatikan diperkirakan mencapai antara $10 hingga $15 miliar (Rp155 triliun hingga Rp230 triliun). Sebagian besar kekayaan ini berasal dari properti.
Pada 2021, Vatikan pertama kalinya merilis data kepemilikan real estat mereka: lebih dari 5.000 properti tersebar di seluruh dunia, mulai dari Italia hingga kota-kota elite seperti Paris, London, hingga Geneva.
Di Italia saja, Vatikan menguasai 4.051 properti, sementara 1.120 properti lainnya tersebar di luar negeri. Menariknya, sebagian besar properti di Italia disewakan dengan harga terjangkau kepada staf Gereja, sedangkan 40 persen lainnya digunakan untuk institusi seperti biara, sekolah, dan rumah sakit.
Berbeda dengan tradisi para pendahulunya yang tinggal megah di Istana Apostolik, Paus Fransiskus memilih hunian sederhana di Casa Santa Marta, sebuah wisma tamu di dalam Vatikan yang biasa digunakan untuk menjamu tamu gereja. Selain itu, beliau juga memiliki akses ke Castel Gandolfo, tempat peristirahatan musim panas Paus yang bersejarah di kawasan Alba Longa.
Kehidupan dan pilihan sederhana Paus Fransiskus hingga akhir hayatnya menjadi bukti nyata bahwa jabatan tinggi dan kekuasaan tak mengubah kerendahan hati seseorang. Selamat jalan, Paus Fransiskus. Warisan terbesar yang kau tinggalkan bukan harta, melainkan teladan kesederhanaan dan kasih yang tak ternilai.