Duka di Gunung Merbabu, Pendaki yang Hilang DItemukan Meninggal
JAKARTA, GENVOICE.ID - Kabar duka kembali menyelimuti dunia pendakian tanah air. Sugeng Parwoto, pendaki senior yang sempat dilaporkan hilang di Gunung Merbabu, akhirnya ditemukan dalam keadaan tak bernyawa setelah empat hari pencarian intensif oleh relawan dan petugas gabungan.
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni pun turut menyampaikan rasa duka mendalam atas kepergian Sugeng. Dalam keterangan resmi yang diterima, Raja Antoni juga mengingatkan seluruh pendaki untuk selalu mengutamakan keselamatan di setiap perjalanan mereka.
"Minggu ini kita berduka. Bukan hanya atas kepergian Mas Sugeng di Merbabu, tapi juga Mbok Yem di puncak Lawu, sosok legendaris yang telah lama menemani para pendaki dengan kehangatan layanan dan masakannya yang ikonik," ujar Menhut, dikutip dariAntara,Minggu, (28/4).
Raja Antoni mengaku dirinya langsung berkomunikasi via telepon dengan Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu, Anggit Haryoso, untuk memastikan jalannya pencarian dan proses evakuasi Sugeng. Ia juga mengapresiasi dedikasi para relawan yang tanpa kenal lelah membantu menemukan dan membawa pulang jenazah Sugeng kepada keluarganya.
"Kita doakan bersama, semoga almarhum Mbok Yem dan Mas Sugeng mendapat tempat terbaik di sisi-Nya. Dan bagi kita yang ditinggalkan, mari belajar: keselamatan adalah harga mati dalam setiap pendakian," pesan Raja Antoni lewat unggahan di akun Instagram resminya, @rajaantoni.
Tragedi ini menjadi pengingat keras bahwa mendaki gunung bukan hanya soal menaklukkan puncak, tetapi tentang bertahan hidup dan kembali dengan selamat. Apalagi di jalur-jalur seperti Merbabu, Lawu, atau Rinjani, medan yang menantang selalu menuntut kesiapan fisik, mental, dan perlengkapan yang matang.
Menhut juga mengingatkan, dalam euforia mengejar keindahan alam, pendaki tak boleh lupa pada risiko yang mengintai. "Bertanggung jawab pada diri sendiri, keluarga yang menunggu di rumah, dan alam yang kita cintai," tutupnya.
Dari Gunung Lawu hingga Merbabu, dua sosok berpulang, dua cerita haru tercipta. Semoga semangat cinta alam dan kehati-hatian terus hidup dalam setiap langkah para pendaki Indonesia ya Gen!